Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kebahagiaan Mas'ud Terusik, Bayinya Lahir Tanpa Tempurung Kepala

Mas'ud murung dan tak bersemangat ketika menemui buah hatinya di ruang inkubator, Kamis (10/3/2016) sore. Bayinya lahir tanpa tempurung kepala.

Editor: Willem Jonata

Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Abdul Ghanie

TRIBUNNEWS.COM, MARTAPURA - Mestinya Mas'ud bahagia saat Suliati, sang istri, melahirkan anak pertamanya, di RSUD Banjarbaru, Banjarbaru Utara, Kalimantan Selatan

Mas'ud malah menunjukkan ekspresi sebaliknya. Wajahnya murung dan tak bersemangat ketika menemui buah hatinya di ruang inkubator, Kamis (10/3/2016) sore. Ia melihat bayinya yang belum diberi nama itu, lahir tanpa tempurung kepala. 

Semula, Mas'ud disarankan supaya bayinya dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin untuk menjalani perawatan intensif. Tapi, ia tak bisa mengikuti saran tersebut lantaran keterbatasan biaya. Mau tak mau ia harus menanggung risiko terburuk.

"Saya sudah menyepakati bila terjadi hal tidak diinginkan, saya tidak menuntut apa-apa kepada pihak rumah sakit, " terangnya.

Ma'sud bukannya pasrah. Pria yang bekerja sebagai kuli bangunan itu juga berupaya mengurus surat keterangan tidak mampu ke instansi setempat, supaya dapat dibantu mengenai biaya perawatan dan pengobatan buah hatinya selama di rumah sakit.

"Saya izin (absen) bekerja setengah hari untuk mengurusnya, " terang Mas'ud.

Berita Rekomendasi

Untuk membawa bayinya ke RSUD Ulin Banjarmasin, Mas'ud mengatakan biaya yang dibutuhkannya ditaksir Rp 3 juta per hari. Sedangkan biaya perawatan bayinya selama di RSUD Banjarbaru, ia membayar Rp 350 ribu per hari.

"Itu pula saya memilih agar bayi saya dirawat di sini sementara waktu. Meskipun saya juga masih bingung uang darimana yang akan saya bayarkan," terangnya.

Kabid Pelayanan RSUD Banjarbaru, Norifansyah, membenarkan pihaknya memang menyarankan agar membawa bayi tersebut ke RSUD Ulin Banjarmasin.

Pasalnya, melihat kondisi bayi tersebut lahir tanpa tempurung kepala, tentu mesti menjalani perawatan yang cukup intensif dan didukung peralatan yang memadai.

Ia juga menyarankan supaya Mas'ud menggunakan Jamkesda atau BPJS jika dirinya warga Banjarbaru. Jika tidak, ia meminta surat keterangan tidak mampu," terang Norifansyah.

Lebih lanjut, pihaknya juga terus memberikan pelayanan maksimal terhadap pasien.

"Sudah sewajarnya peran kami memberikan pelayanan maksimal. Namun karena keterbatasan peralatan, maka dari itu, bayi pun kami sarankan dirujuk ke rumah sakit yang memiliki peralatan memadai, " jelasnya.(*) 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas