Sejarah Ondel-ondel, Dari Tradisi Tiongkok Sampai Simbol Penghormatan Pada Dewi Kesuburan
Ondel-ondel ini tradisi yang hidup di masyarakat agraris hampir di seluruh kepualauan di wilayah Nusantara yang luas.
Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kesenian Betawi, ondel-ondel, ternyata dipengaruhi oleh Kebudayaan negeri Tirai Bambu, Tiongkok.
Hal tersebut disampaikan sejarawan, JJ Rizal dalam diskusi publik 'Tantangan Budaya Betawi Hadapi Arus Liberalisasi Global' yang digelar di WarungKomando, Jalan DR Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Lebih jauh ia menjelaskan, dalam tradisi yang ada di Tiongkok, ketika seseorang meninggal, keluarga mengiringi jenazah bersama boneka raksasa. Boneka raksasa itu diletakkan di depan para pengiring bernama Kaioshin.
Orang-orang Betawi lantas mengadopsi cara berpakaian boneka yang penuh warna ke dalam kesenian ondel-ondel.
Selain itu, JJ Rizal juga menjelaskan, ondel-ondel dalam masyarakat agraris Betawi pernah dijadikan simbol penghormatan kepada Dewi Sri atau Dewi Kesuburan.
"Menurut saya, yang menarik dari pengaruh Kebudayaan Tiongkok dalam tradisi ondel-ondel, ondel-ondel ini tradisi yang hidup di masyarakat agraris hampir di seluruh kepualauan di wilayah Nusantara yang luas," katanya.
"Kita mengenal di Bali tradisi ogoh-ogoh, kita juga mengenal tradisi ini yang menarik pengaruh dari Tiongkok," ujarnya.
Sebagaiamana diketahui, ondel-ondel menjadi pembuka diskusi kebudayaan yang dihadiri oleh Aktor ternama sekaligus seniman Topeng Betawi, Mandra Naih dan bakal calon Gubernur DKI Jakarta Hasnaeni si Wanita Emas.