Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

VIDEO: Penjelasan KCJ Mengapa KRL Berhenti di Perlintasan Bintaro Permai

"Bukan anjlok yang diberitakan macem-macem, enggak gak ada anjlok!" tegas Fadhli

Editor: Mohamad Yoenus

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama (Dirut) PT. KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Muhammad Nurul Fadhila menegaskan bahwa berhentinya kereta yang terjadi di perlintasan KA Bintaro Permai bukan disebabkan karena rel yang anjlok.

"Bukan anjlok yang diberitakan macem-macem, enggak gak ada anjlok!" tegas Fadhli saat ditemui Tribunnews.com di pintu perlintasan Bintaro Permai, Jakarta Selatan, Senin (14/3/2016).

"Kalau kita melihat dari kondisi aspalan, perlintasan ini baru dua minggu diaspal oleh dinas PU DKI, karena ini relnya dalam lengkung (tikungan). Rel dalam lengkung itu ada pertinggian, pertinggian kalau di jalan raya dikenal dengan istilah super elevasi sehingga kereta itu pasti akan miring pada saat melewati lengkung," Fadhil menambahkan.

Lebih lanjut Fadhil memaparkan penyebab sementara dikarenakan kemiringan rel yang menikung dan kondisi aspal mengakibatkan komponen, box, dan mesin KRL yang terdapat di bawah kereta tersangkut di aspal

"Rel ini dibuat memang miring, ada gaya sentrifugal dan sebagainya. Kalau kita melihat lapangan posisi aspal itu (lebih) tinggi dari atas rel, sehingga potensi peralatan yang ada di bawah KRL itu nyangkut di aspalan, kan alat-alat kita rendah sekali nih," papar Fadhli.

Pantauan di sekitar perlintasan KRL memang tidak nampak ada rel yang anjlok.

Petugas dari PT. KCJ memantau langsung lokasi kejadian untuk memastikan kondisi rel dan aspal di perlintasan.

BERITA REKOMENDASI

"Untuk KRL sendiri sedang kami cek, tapi untuk sementara hal ini itu penyebabnya, bukan anjlok yang diberitakan macem-macem, enggak gak ada anjlok," kata Fadhli.

Mengenai penumpang yang harus diturunkan dari kereta, Fadhil menjelaskan karena bagian bawah kereta tersangkut akan membahayakan jika dipaksa jalan, sehingga penumpang harus diturunkan untuk mengurangi beban.

"Pada saat dia sudah gak terlalu tinggi dia dijalankan lagi," jelas Fadhli

Fadhli memastikan bahwa kejadian ini juga bukan disebabkan karena beban kereta yang berlebihan.

"Jadi, sebetulnya intinya bukan di bebannya tapi di konstruksi (aspal) nya ini, karena kalau bicara beban sepanjang perjalanan ini kereta pasti bermasalah," katanya.


Pihak KCJ akan berkoordinasi dengan tim KAI untuk melakukan pengecekan apakah ini murni disebabkan oleh aspal atau ada penurunan rel

"(Pengecakan) mulai malam ini atau besok. Jadi langkah lanjutnya nanti temen-temen dari PT KAI DAOP 1 akan berkordinasi dengan dinas PU DKI. Kalau pengaspalan yang seperti ini itu butuh koordinasi karena ini lengkung, mungkin dari sisi PU kebutuhannya dari jalan rayanya supaya ini mulus. Tapi dari sisi kereta apinya pada saat aspal itu lebih tinggi dari rel itu potensinya masalah," papar Fadhli. (*)

Penulis: Akira Maulana
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas