Warga Waswas, Jembatan Gantung Ini Kapan Saja Bisa Putus Diterjang Banjir
jembatan gantung berpeluang kembali mengalami kerusakan akibat terjangan banjir luapan sungai masih tinggi. Padahal jembatan itu akses penting warga.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Elhami
TRIBUNNEWS.COM, BALANGAN - Kondisi jembatan gantung di Desa Baruh Panyambaran Kecamatan Halong, Balangan, Kalimantan Selatan, yang hampir putus akibat diterjang banjir beberapa waktu lalu, mulai diperbaiki.
Meski demikian, jembatan gantung itu berpeluang kembali mengalami kerusakan akibat terjangan banjir luapan sungai masih tinggi.
Berdasarkan data dari BPBD Balangan, musim hujan diperkirakan berlangsung dua bulan ke depan.
Berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah aparat desa bersama warga bergotong-royong melakukan perbaikan seadanya.
Wakil Badan Perwakilan Desa (BPD) Hanafi mengatakan, saat ini warga masih merasa was-was saat melintasi jembatan gantung tersebut.
"Kami hanya memperbaiki seadanya, tak sanggup memperbaiki secara utuh, ini kalau banjir lagi, pasti terkena, kami khawatir bakal lebih parah yakni putus, ini menjadi ancaman," ucapnya.
Dikatakannya, jembatan gantung tersebut merupakan salah satu akses penting warga untuk ke sawah dan ke kebun karet.
Selain pejalan kaki kendaraan roda dua juga kerap melintas di jembatan Baruh Panyambaran.
"Sudah tiga kali warga pernah tercebur, karena selain sudah berumur, kondisi kian bergoyang dan bagian pagarnya sudah tidak layak," katanya.
Kepala BPBD Balangan Alive Yoesfah Love mengatakan berdasarkan catatan pasca banjir beberapa kali di Balangan sejumlah infrastruktur rusak.
Disebutkannya di Kecamatan Halong ada dua buah jembatan gantung yang rusak akibat diterjang banjir.
"Untuk jalan kami belum mendata kerusakannya sepanjang berapa, yang jelas terpantau aspal banyak yang rusak terutama di Kecamatan Juai," ungkapnya.
Terkait hal itu berupaya mengusulkan bantuan ke BNPB Pusat, selain itu juga berkordinasi dengan dinas terkait.
"Akan kami kordinasikan cepat baik di pusat maupun didaerah, memang untuk kedepan ancaman banjir masih ada, kami juga khawatir jika tidak segara diperbaikai infrastruktur yang ada rusak lagi," pungkasnya.(*)