Kakek Usia 77 Tahun Ajari Siswa Pekalongan Menggunakan Samurai
Saat ini, pria tersebut menjadi training for trainer bagi guru-guru samurai di seluruh Indonesia.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Raka f Pujangga
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Seorang kakek bernama Kawazu Yosimasha (77), masih tampak trengginas saat unjuk kebolehan Samurai di hadapan ratusan pelajar SMK Muhammadiyah Pekalongan, Selasa (29/3/2016) siang.
Kehadiran Kawazu dibawa oleh Edi Suharyawan, yang selama tiga tahun belajar samurai di Jepang.
Sejak tahun 2000 hingga 2003, pihaknya mendalami samurai dari gurunya bernama Kawazu Yosimasha tersebut.
Edi seringkali mengikuti kejuaraan pencak silat hingga juara pertama tingkat provinsi dan tingkat nasional mendapatkan juara ketiga.
Kemampuannya itulah, membuatnya meraih kesempatan mendapatkan beasiswa untuk ke Jepang melanjutkan studinya di bidang komputer. Di Jepang dia belajar Samurai.
"Setelah tiga tahun belajar di Jepang, saya kembali ke Indonesia untuk menularkan filosofi samurai. Jadi yang saya ajarkan bukan cuma teknik, tapi budayanya," kata pria kelahiran Kendal, 8 Maret 1977.
Teringat tagline, Mbali Ndeso Mbangun Ndeso. Pihaknya ingin mengenalkan samurai sebagai olahraga dan seni.
Saat ini, pria tersebut menjadi training for trainer bagi guru-guru samurai di seluruh Indonesia.
Sehingga tak heran, pihaknya selalu berkeliling untuk mengajarkan kepada guru samurai di sejumlah universitas.
"Saya punya murid-murid yang dipercaya untuk kemudian mengajarkan kembali, ada di Unnes, Unisbank, UGM, Unikom Bandung, Universitas Muhammadiyah Jakarta dan lainnya," kata dia. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.