Rutin Berkantor di Tenda, Kapolda Lampung Raih Penghargaan Muri
Ike mengukir rekor atas kebijakan berkantor di tenda untuk menerima aspirasi masyarakat secara langsung selama 12 jam dan berkesinambungan.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Soni Yuntavia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terobosan Kapolda Lampung Brigadir Jenderal Polisi Ike Edwin berkantor di luar markas, berbuah penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri).
Ike mengukir rekor atas kebijakan berkantor di tenda untuk menerima aspirasi masyarakat secara langsung selama 12 jam dan berkesinambungan.
Pemberian penghargaan berlangsung di Gedung MURI, Kelapa Gading, Jakarta, Sabtu (2/4/2016).
Selain Ike, ada tiga orang lainnya yang menerima penghargaan dari Muri.
Ketiganya adalah AKBP Mokhamad Alfian Hidayat yang mengukir rekor pembangunan lapangan tembak terbanyak (4 lapangan) dalam waktu 30 bulan; Kapolda Sulselbar Irjen Pol Pudji Hartanto Iskandar yang menorehkan penyematan pin pelopor keselamatan berlalu lintas terbanyak kepada masyarakat (12 ribu orang); dan Prof DR Ahmad Thib Raya, M.A sebagai yang menuliskan tausiah keagamaan secara berkelanjutan dan terlama di Facebook (6 Januari 2015 - 29 Februari 2016).
"Apa kabar Pak Edwin? Kita foto dulu," kata Farhat, di Gedung Museum MURI. Ike pun melayani permintaan Farhat untuk foto bersama.
Usai serah terima penghargaan, Ike menjadi sosok yang paling banyak diincar oleh hadirin untuk foto bersama. Di antaranya, pengacara kondang Elsa Syarief dan advokat kontroversial Farhat Abbas.
Usai foto dengan Farhat, para tamu yang hadir sontak menyerbu Ike untuk foto bersama. Bahkan, "penggemar" Ike terlihat lebih banyak dibandingkan mantan atasannya ketika di Polda Sulselbar, Irjen Pudji Hartanto Iskandar.
Terlihat juga pengacara kondang Elsa Syarief, yang meminta foto bersama Ike. Elsa bersama Farhat pun berpose bersama Ike Edwin.
Setelah foto bersama, Ike pun berbincang bersama Elsa dan Farhat di satu meja.
Elsa Syarief mengaku mengenal Ike sebagai sosok yang tidak suka berdiam diri. Apalagi, sebatas menerima laporan dari anak buahnya.
"Dia itu selalu melihat langsung persoalan yang ada di lapangan. Jadi, saya tidak kaget lagi kalau MURI memberikan penghargaan atas kebijakan berkantor di tenda saat ini," kata Elsa.
Sementara Jaya Soeparna, pendiri Muri, memberikan apresiasi kepada Ike yang menelurkan kebijakan berkantor di tenda untuk menerima aspirasi masyarakat.
"Muri pantas memberikan penghargaan kepada Kapolda Lampung karena menerima aspirasi masyarakat secara langsung selama 12 jam dan berkesinambungan," kata Jaya Soeparna. (*)