Ini Komunitas Pelajar yang Ada di Bandar Lampung
Tak sedikit komunitas di Bandar Lampung yang didirikan oleh sekelompok pelajar. Kegiatan mereka bermacam-macam.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Yoga Noldy Perdana
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG – Tak sedikit komunitas di Bandar Lampung yang didirikan oleh sekelompok pelajar. Kegiatan mereka bermacam-macam. Biasanya semua dilatarbelakangi hobi atau kecintaan sama terhadap sesuatu.
Tribun Lampung menemui beberapa komunitas, yang para anggotanya terdiri dari pelajar SMA di antaranya, Hompimpa, Dasawarsa, Sumatran Photograp, dan Lantak Community.
Dasawarsa misalnya, merupakan sebuah komunitas para pelajar Lampung yang awalnya didirikan oleh 10 orang sahabat anak-anak SMA N 10 Bandar Lampung, dan didirikan pada tanggal 10 bulan 10 tahun 2013, dari situ perkumpulan ini dikrarkan namanya menjadi komunitas Dasawarsa.
Humas Komunitas Dasawarsa, Reza Putra Alga, Siswa kelas 11 SMA N 10 Bandar Lampung mengatakan, komunitas ini berkonsep komunitas social yang memiliki kegiatan rutin menggalang dana, dan hasil yang dikumpulkan akan diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan.
“Sekarang jumlahnya sudah mencapai puluhan anggota, dan kumpul wajibnya setiap malam Minggu di Food Cargo and Coffe Club ini dengan agenda antara lain mengumpulkan uang kas,membicarakan beberapa rencana kegiatan kedepan, belajar bareng, dan tentunya nongkrong asyik menikmati suasana malam,”ujar Reza, Rabu (06/04/06).
Biasanya komunitas ini dalam mengumpulkan dana, mereka akan turun langsung ke jalan seperti melakukan kegiatan ngamen dan dana tersebut diberikan kepada pihak yang sudah mereka rencanakan.
Komunitas Anak muda pelajar lainnya yang ditemui oleh Tribun adalah Hompimpa. Perkumpulan anak muda yang diketuai oleh Delano Alfansyah Syahbandar, Siswa kelas 2 SMA N 7 Bandar Lampung ini juga memiliki konsep kegiatan social.
Kalaupun masih berstatus pelajar, mereka kerap melakukan kegiatan bakti social dan kegiatan lainnya yang memiliki tujuan positif bagi para pengikutnya.
“Mungkin kami masih berstatus pelajar, namun justru dari sinilah kami ingin memulai hal-hal positif sperti kegiatan social ke panti asuhan misalnya, untuk saling belajar dan melihat dunia luar, agar kami di Hompimpa jiwa para anggotanya dapat terbentuk menjadi pribadi yang baik dan berguna bagi orang-orang sekitar,”ujar Delano.
Lantak Community, merupakan sebuah komunitas yang juga diisi para pelajar SMA, yang awalnya berkonsep sebuah club mobil yaitu bernama Lantak Mobil Lampung, namun saat ini Lantak Community merubah konsepnya menjadi sebuah komunitas solidaritas social kekeluargaan yang erat tanpa memandang memiliki kendaraan mobil ataupun tidak.
Ketua Lantak Community, Aldo Falendra, Pelajar kelas 2 SMK 2 Mei Bandar Lampung, mengatakan, hubungan kekeluargaan yang ada pada komunitasnya bisa dibilang sangat erat. Bisa dibilang, Lantak Community merupakan keluarga kedua bagi para anggotanya selain keluarga inti di rumah.
Misalnya, apapun masalah yang ada pada masing-masing anggotanya, entah itu mengenai pelajaran, persoalan-persoalan diluar, selagi dapat dipecahkan dalam komunitas, maka akan dibantu oleh sesame rekan anggota.
“Komunitas ini sebenarnya sudah didirikan sejak lama dan berkonsep club mobil, namun kembali saya bangkitkan kembali pada awal tahun 2016 lalu dan saya rubah konsepnya menjadi sebuah komunitas solidaritas social kekeluargaan. Jadi mau yang punya mobil ataupun tidak boleh bergabung sama kami. Kalau kegiatannya sendiri kita gak jauh-jauh dari kegiatan social, seperti kegiatan bakti social dan melakukan kegiatan positif lainnya yang jauh dari hal hura-hura belaka,”tutur Aldo.