Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menyelamatkan Badak dari Kepunahan Melalui Dongeng

Badak di Indonesia hampir punah. Di Sumatera, populasinya sekitar 100 ekor. Sementara, di Jawa 60 ekor.

Editor: Willem Jonata

Laporan Wartawan Tribun Lampung, Bayu Saputra

TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Menyusutnya populasi badak di Indonesia membuat Samsudin tergerak.

Warga Indramayu, Jawa Barat, ini pun mengampanyekan upaya penyelematan hewan bercula itu melalui cara yang unik, yakni mendongeng.

Populasi badak di Indonesia saat ini sedikit. Bahkan bisa dikatakan hampir punah. Populasi badak Sumatera hanya sekitar 100 ekor. Sementara, badak Jawa 60 ekor.

Hal itulah yang melatarbelakangi Samsudin termotivasi mengampanyekan penyelamatan badak dengan cara mendongeng.

Dia berharap dongeng yang disampaikan dapat membuat semua orang dapat melindungi dan mencintai badak.

”Kalau dimulai dari anak-anak itu mudah mengarahkannya. Frame mereka masih polos. Jadi, harus dibentuk untuk mencintai badak sejak dini,” tutur Samsudin seusai mendongeng di Sekolah Alam Lampung, Way Huwi, Lampung Selatan, Rabu (6/4).

Berita Rekomendasi

Menurut dia, penyebaran ”virus” mencintai badak melalui dongeng diharapkan dapat mempercepat siswa memahami pesan yang ingin disampaikan.

"Saya memang sudah punya niatan mengampanyekan badak sampai ke Jambi," kata pendiri Rumah Baca Bumi Pertiwi ini.

Menariknya lagi, Samsudin berencana pergi ke Jambi mengendarai sepeda ontel tua. Secara resmi, ia memulai petualangannya mendongeng pada 1 April lalu. Aksinya mendapat dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Ada lima provinsi yang menjadi target Samsudin. Mulai dari DKI Jakarta, Banten, Lampung, Bengkulu, hingga Jambi. Di Provinsi Jambi itulah ia akan tiba untuk memperingati Hari Bumi pada 22 April mendatang.

Saat mendongeng di Sekolah Alam Lampung, Samsudin menggunakan kardus sebagai media. Dalam kesempatan itu, ia juga membagikan buku cerita yang berjudul "Badak Tak Bercula (The Hornless Rhinoceros) karya Dr Robin Radcliffe.(*)

 
 

Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas