Polisi Panggil Orangtua dan Siswi yang Mengaku Anak Jenderal
Kapolresta Medan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, pihaknya akan memanggil anak tersebut beserta orangtuanya.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Medan, Tarmizi Khusairi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pihak kepolisian pada hari ini, akan memanggil orangtua anak SMA yang marahi Polwan Ipda Perida Panjaitan dan mengaku anak Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjend Arman Depari.
Kapolresta Medan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, pihaknya akan memanggil anak tersebut beserta orangtuanya.
"Rencananya siang ini kita akan koordinasi dengan pihak sekolah, untuk memanggil siswi tersebut beserta orangtuanya, dari interogasi nanti akan diketahui langkah-langkah berikutnya," kata Mardiaz di Kantor Dinas Pendidikan Sumatera Utara, Kamis (7/4/2016).
Dia menambahkan, kasus pencatutan nama tidak bermasalah bagi polisi, siapa melanggar akan ditindak, tidak diskriminasi.
Namun semalam, kata Mardiaz, strategi mereka semalam persuasif.
"Seluruh personel di jajaran, diperitahkan untuk melakukan upaya-upaya persuasif kepada anak-anak SMA. Begitu dihentikan diimbau agar pulang ke rumah. Pak Irjend Arman telah menelpon dan menyatakan tidak ada hubungan saudara dengan siswi SMA yang mengaku anak Pak Irjend Arman," ucapnya.
Sebelumnya, usai Ujian Nasional (UN) para siswa SMA di Kota Medan menggelar konvoi, saat konvoi tersebut polisi menangkap sebuah mobil Honda Brio karena membuka kap belakangnya di Jalan Sudirman dekat Hotel Polonia.
Saat diamankan polisi, penumpang mobil wanita yang masih berseragam SMA marah-marah kepada Ipda Perida Panjaitan yang mau menilang.
"Oke Bu, saya tidak main-main ya, saya tandai Ibu. Saya anak Arman Depari," katanya dengan menunjuk-nunjuk Polwan tersebut.
Ipda Perida hanya membalas kata-kata wanita tersebut dengan kata,"Ia....ia....ok ya...," katanya.
Saat wartawan konfirmasi lagi, apakah ia benar anak Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjend Arman Depari, tidak menjawab, hanya diam dan menutup wajahnya.
Usai ribut-ribut Ipda Perida membiarkan para siswi tersebut pergi.
"Kalian pulang ya, langsung ke rumah ya. Kami memang membubarkan konvoi anak sekolah, buat kalian juganya," ucapnya. (*)