Pembunuh Anaknya Belum Tertangkap, Salim Curhat kepada Kapolda Lampung: Saya Tak bisa Tidur
Kasus pembunuhan Briptu Fauzi belum terungkap. Padahal kejadiannya sudah lima tahun berlalu.
Editor: Willem Jonata
Lapopran Wartawan Tribun Lampung, Tri Purna Jaya
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Kasus pembunuhan Briptu Fauzi belum terungkap. Padahal kejadiannya sudah lima tahun berlalu.
Yang bersangkutan terbunuh setelah menjalani proses sidang nikah di Polres Lampung, September 2011 silam.
Ahmad Salim, ayah korban, sampai sekarang masih dilanda gelisah. Ia mengalami kesulitan tidur semenjak mengetahui anak sulungnya tewas karena pembunuhnya belum juga tertangkap.
"Saya mohon betul, Pak Kapolda. Sudah lima tahun ini, saya tidak bisa tidur. Mohon ditangkap Pak Kapolda," katanya kepada Kapolda Lampung Brigjen Ike Edwin di Kantor Terbuka Kapolda di Bambu Kuning Square, Kamis (7/4/2016).
Ingatannya mundur ke belakang. Terutama saat ia bersama anaknya sibuk mempersiapkan rencana pernikahan.
"Permintaan keluarga calon mantu, sudah saya penuhi. Uang Rp 30 juta, mas kawin emas 15 gram," lanjutnya.
Keluarga Ahmad Salim berharap, kasus pembunuhan Briptu Fauzi yang telah terbengkalai selama lima tahun, bisa terungkap.
Briptu Fauzi adalah anggota Polres Lampung Tengah (Lamteng). Ia tewas ditembak saat berkelahi di Bundaran Siger, Gunung Sugih, September 2011 lalu. Fauzi berkelahi dengan HR dan HN (DPO), yang merupakan mantan pacar dari calon istrinya, Riani.
Anggota Resintel Polsek Seputih Surabaya tersebut tewas dengan luka tembak di punggung. Fauzi mengembuskan napas terakhir dalam perjalanan menuju RS Advent, Bandar Lampung.
Kapolda Lampung Brigjen Ike Edwinmenargetkan, dalam satu bulan, pelaku pembunuhan Briptu Fauzi bisa ditangkap.
"Pakai teknologi. Lacak keberadaannya. Kita (polisi) kan sudah punya teknologi itu. Manfaatkan. Satu bulan, saya harap bisa tertangkap," katanya.
Pengejaran dua tersangka pembunuhan Briptu Fauzi sudah dilakukan sampai Madiun. Polisi juga sudah mencari di Pringsewu, Mesuji, dan Tanggamus.(*)