Menengok Pembuatan Cilok Gajahan, Paling Diburu di Yogyakarta
Ada satu cilok di Yogyakarta yang sangat terkenal, yakni Cilok Gajahan.
Editor: Mohamad Yoenus
Karena produksinya sudah besar, saat ini untuk mengaduk semua bahan baku sudah menggunakan mesin.
"Tepun tapioka, tepung terigu, dan bumbu-bumbu diaduk menggunakan mesin dengan tambahan air panas," jelasnya.
Setelah semua bahan tercampur, kemudian adonan dibentuk bulat-bulat dan di dalamnya diberi potongan daging sapi.
Cilok yang sudah dibentuk langsung direbus kurang lebih 5 menit, kemudian diangkat dan ditiriskan.
Cilok-cilok tersebut akan dikukus lagi sebelum dijual ke para pelanggan.
Yang juga membuat spesial dari cilok Gajahan ini adalah racikan sambalnya.
Dijelaskan Syahrul, untuk membuat sambal yang mantap, dia hanya menggunakan cabai rawit segar, bawang merah, bawang putih dan
beberapa bumbu lainnya.
Dalam sehari paling tidak empat kilogram cabai rawit habis untuk membuat sambal.
Saat mencicipi cilok yang satu ini, rasanya yang gurih sanagt pas dengan sambalnya yang segar dan pedasnya menyambar.
Maka tak heran siapa pun akan rela antri mendapatkannya.
"Selain sambal cilok ini juga disajikan dengan kecap. Untuk kecap pun saya menggunakan yang kualitasnya bagus, meski harganya mahal," kata Syahrul.
Konsistensi menjaga kualitas rasa menghasilkan pendapatan yang lumayan besar.
Dalam sehari omzet yang didapatkannya hingga mencapai Rp 1,5 juta.
Selain menjual cilok di Alun-Alun Selatan, istrinya juga berjualan di rumah mereka yang berada di Kampung Kadipaten Kulon KP 1, no. 270, RT 16/ RW O2, Keluragan Kadipaten, Kecamatan Keraton, Kota Yogyakarta. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.