Seniman Pangkalpinang Siapkan Cerita Rakyat "Mandi Disirep Ari"
Kumpulan Seni Melayu Warisan Budaya Pangkalpinang mendapat undangan dari Gubernur Sumatera Selatan H Alex Nurdin, untuk menampilkan tarian budaya.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Bangka Pos, Agus Nuryadhyn
TRIBUNNEWS.COM, PANGKALPINANG -- Kumpulan Seni Melayu Warisan Budaya Kota Pangkalpinang mempersiapkan satu tari budaya Bangka yang akan tampil pada kegiatan di Kota Palembang 2016.
Kumpulan Seni Melayu Warisan Budaya Pangkalpinang mendapat undangan dari Gubernur Sumatera Selatan H Alex Nurdin, untuk menampilkan tarian budaya.
Rencananya dalam sendratari, kumpulan Seni Melayu Warisan Budaya akan mengangkat cerita rakyat "Mandi Disirep Ari", menceritakan larangan orangtua agar tidak mandi pada menjelang malam hari (magrib).
"Kalau di Bangka ini Mand Disirep Ari merupakan larangan bagi orangtua zaman dulu, bila mandi di sirep ari, takutnya disembunyi hantu," ujar Datuk Seri DR H Ibnu Hadjar Emha DPMP DKSKUC pemilik Kumpulan Seni Melayu Warisan Budaya Kota Pangkalpinang.
Dijelaskan Ibnu Hadjar, berdirinya Kumpulan Seni Melayu Warisan Budaya, 13 Mei 1986 yang sudah berkiprah tidak hanya di dalam negeri.
Bahkan dalam mendirikan kumpulan Seni Melayu Warisan Budaya untuk mengangkat batang terendem (mengangkat budaya lama), yaitu budaya bangka untuk bangka, bangka untuk indonesia dan budaya melau bangka untuk dunia.
Pada tahun 1998 jebol ke tingkat dunia, yang menampilkan tarian budaya yang saat itu mewakili Provinsi Sumatera Selatan. (*)