Anak-anak Ini Mau Diajak Merompak Kapal dengan Imbalan Rp 10 ribu
Ada empat anak di bawah umur yang ditangkap saat penyergapan pembajak tugboat oleh Polair Polda Kalimantan Barat (Kalbar)
Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Ada empat anak yang ditangkap saat penyergapan perompak tugboat oleh Polair Polda Kalimantan Barat (Kalbar).
Wakil Direktur Polair Polda Kalbar, AKBP A Widihandoko mengatakan akan berkoordinasi dengan Bapas Pontianak karena yang bersangkutan masih di bawah umur.
"Sampai saat ini, anak-anak ini masih kami jadikan saksi, karena mereka masih anak-anak dan sifatnya diajak. Mereka tidak tahu-menahu," ujarnya saat ditemui di Mako Ditpolair Polda Kalbar, Jalan Khatulistiwa, Pontianak, Rabu (27/4/2016).
Widihandoko mengatakan perompak menjalankan aksinya dengan speedboat dan perahu bermotor. Mereka langsung merapat ke tugboat yang melaju pelan.
"Kemudian mereka memaksa meminta BBM, dan jumlahnya tidak sedikit kalau berulang kali, karena masing-masing diriken bisa berisi 50-an liter. Yang lain kemudian berdatangan lagi," terangnya.
Inilah yang meresahkan pelaku usaha yang berada di wilayah perairan Kalbar. Sehingga, begitu pihaknya mendapatkan informasi, langsung merespon cepat.
"Mudah-mudahan, dengan ditangkapnya para pelaku ini, pelaku lain tidak mengulang perbuatan seperti ini," tuturnya.
Kapal-kapal yang menjadi incaran para perompak ini, menurutnya kapal berjenis tugboat yang menarik tongkang.
"Karena berjalan pelan, BBM-nya banyak. Pasal yang akan kami kenakan pasal 363. Namun jika nantinya memungkinkan bisa dikenakan pasal 365," sambung Widihandoko.
Sebelumnya diberitakan, personil Polisi Perairan Polda Kalbar berhasil menangkap lima perompak, saat melakukan aksi terhadap satu kapal tugboat, yang melintas di perairan Sungai Landak, Kecamatan Sungai Ambawang, Selasa (26/4/2016) malam.
"Kami tangkap pada saat mereka beraksi di atas kapal, karena pada saat itu anggota Polair menyamar sebagai kru tugboat tersebut. Begitu mereka mengerubuti tugboat tersebut, kami langsung menyergap," ungkap Widihandoko.
Widihandoko menerangkan, adanya penangkapan tersebut, berawal dari pengaduan yang di sampaikan nakhoda Kapal Tugboat Arwana.
Ia merasa resah karena kapalnya kerap dihentikan oleh para perompak, dan kemudian mengambil bahan bakar minyak secara paksa dari kapal yang dinakhodainya.