Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan dan Lendy Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aliansi Masyarakat Jakarta Utara (AMJU) melibatkan anak-anak dalam unjuk yang digelar di Balai Kota DKI Jakarta, Jl. Medan Merdeka Selatan, Selasa (3/5/2016).

Anak-anak tersebut melakukan aksi mengibar-ngibarkan bendera organisasi, dan mengacungkan pamflet bertuliskan "Tangkap dan Penjarakan Ahok" layaknya orang dewasa.

Anak-anak yang tinggal di Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara itu menyampaikan kekesalannya karena tempat tinggal mereka diberikan Surat Peringatan Pertama (SP 1) dari Pemerintah Kota Jakarta Utara.

Usman (12) dan Sadam (12) tinggal di belakang Masjid Luar Batang.

Rumahnya disambangi Pemerintah Kota Jakarta Utara kemudian memberikan SP 1, tanda sebagai rumahnya akan digusur.

Keduanya siswa kelas 6, Usman merupakan siswa kelas 6 di SDN 01 Penjaringan, sedangkan adam di SDN 03 Penjaringan.

Mereka mengaku menyaksikan detik-detik penertiban di Pasar Ikan, di mana tinggal sahabatnya.

Sadam mengatakan relokasi yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terlalu jauh, tepatnya di rumah susun Rawa Bebek, Jakarta Timur.

"Misah sama teman-teman, kita biasa main bareng, jauh juga dari sekolah. Kalo rumah susunnya di Luar Batang sih mau," ujar Sadam yang ikut serta dalam aksi demonstrasi di depan Balai Kota, Jakarta Pusat, bertema Dari Atara Kita Melawan.

Sadam sempat menceritakan bagaimana warga Luar Batang meluapkan kekesalannya dengan melakukan pemukulan ketika pejabat Pemprov DKI dari kelurahan, kecamatan, hingga Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah ke Luar Batang.

"Ya warga kesellah, coba orang rumahnya digusur, siapa yang enggak kesel. Digebukin sama warga tadi malem," ucap Sadam
Tokoh Berdatangan ke Luar Batang.

Usman mengatakan beberapa hari belakangan banyak tokoh yang datang ke Luar Batang.

Pada Rabu (27/4/2016) misalnya, Pemimpin Organisasi Front Pembela Islam Muhammad Rizieq bin Hussein Shihab datang memberikan bantuan.