Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, David Tobing

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Entah apa yang ada dalam benak Rafik (33), oknum guru honorer di sebuah yayasan pendidikan agama di Pekanbaru ini nekat melakukan aksi pencurian dengan kekerasan (curas) di sekolah tempat dia mengajar.

Ironisnya lagi, korban curas dari pria yang mengajarkan mata pelajaran PPKN ini adalah inisial RS yang juga seorang guru di tempatnnya mengajar.

Tersangka mengaku nekat mencuri dengan alasan kebutuhan ekonomi.

Dia mengaku gaji honorer sebesar Rp 1,3 juta yang diterimanya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya hingga akhirnya nekat melakukan aksi tersebut.

Aksi pencurian yang dilakukan oleh Rafik jelas salah dan tidak dibenarkan.

Namun, percaya atau tidak, peristiwa aksi pencurian yang dilakukannya terbilang sedikit aneh.

Kanit Reskrim Polsek Bukit Raya, IPDA M Bahari Abdi pada Selasa (3/5/2016) menerangkan, dari penuturan tersangka Rafik menjalankan aksinya Senin (02/05/16) pukul 07.30 Wib, dengan mencoba menyamar memakai pakaian perempuan milik istrinya, dengan tujuan agar para siswa maupun guru lain tidak mengenalinya.

Namun aksinya tidak berjalan mulus, korban inisial RS, guru disekolah itu berontak dan melawan pelaku saat hendak mencuri tas miliknya.

Mendengar teriakan korban, oknum guru-guru lain langsung mengejar dan berhasil menangkap tersangka.

Atas perbuatannya, tersangka Rafik pun terancam pidana 9 tahun penjara, dengan ancaman Pasal 365 KUHP. (*)