Laporan Wartawan Tribun Manado, Alfa Joe Pattyranie

TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Sejak subuh, Oma Bertha Masalang bangun lalu menyiapkan beberapa bahan berupa bambu, beras, dan sebagainya di kediamannya di Kelurahan Kairagi I Kecamatan Mapanget, Manado, Provinsi Sulawesi Utara, Kamis (5/5/2016).

Oma berusia 55 tahun ini membuat nasi jaha, kuliner khas Manado. Makanan itu terbuat dari bahan dasar beras atau ketan dengan bumbu rempah, kemudian dibungkus bambu dan dibakar.

Dalam suasana keheningan, ia membuat makanan spesial ini untuk cucunya, Ando Taramen. Sembari menunggu makanan tersebut masak, ia menyiapkan sejumlah perelengkapan lainnya untuk berlibur di Pantai Palalayang.

Sekitar pukul 10.00 Wita pagi, ia bersama Ando naik angkot menuju Pantai Malalayang. Dari Manado menuju pantai menghabiskan waktu 45 menit perjalanan darat.

Ando, bocah sembilan tahun ini riang gembira. Rupanya ia tak sabar ingin bermain air di pantai yang banyak bebatuan itu.

Bertha lalu menyewa ban pelampung untuk cucunya. Tarif sewa Rp 5000. "Dia memang senang bermain di pantai," ujar Bertha saat disapa Tribun Manado.

Sementara, di bagian Manado Utara tampak hujan deras mengguyur. Angin meniup kencang ke arah pantai ini.

Namun, mereka bersama pengunjung lainnya menikmati ombak yang dihasilkan angin kencang itu.

Beberapa saat kemudian, Ando yang kala itu mengenakan kaos lengan panjang abu-abu berpadu celana pendek oranye mendekati tas cokelat milik Bertha yang diletakkan di atas batu.

Mereka bersama-sama makan bekal nasi jaha untuk mengisi perut karena waktu sudah menunjukkan saatnya makan siang.

Beberapa pengunjung lainnya juga makan di atas bebatuan tepi pantai itu. Masing-masing membawa bekal dari rumah.

Namun, ada juga yang membeli makanan di warung-warung di sekitar pantai.(*)