Malam Silaturahmi Majelis Adat Budaya Melayu
Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta Odang didampingi Ketum MABM Kalbar, Chairil Effendy, membuka langsung Rakerpus MABM Kalbar.
Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, KUBU RAYA - Sejumlah tokoh menghadiri malam silaturahim yang digelar Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Provinsi Kalbar, dalam pembukaan Rapat Kerja Pusat (Rakerpus) MABM Kalbar, di Balairungsari Rumah Melayu Kalbar, Rabu (4/5) malam
Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta Odang didampingi Ketum MABM Kalbar, Chairil Effendy, membuka langsung Rakerpus MABM Kalbar.
Tampak hadir, Pangdam XII Tanjungpura, Mayjen TNI Agung Risdhianto, Kapolda Kalbar, Brigjen Pol Arief Sulistyanto, Walikota Pontianak, Sutarmidji, Bupati Kubu Raya, Rusman Ali, Bupati Kayong Utara, Hildi Hamid, serta tampak pula Walikota Singkawang, Awang Ishak.
Ketua Umum MABM Provinsi Kalbar, Chairil Effendy mengungkapkan, Rakerpus MABM kali ini digelar, sebagai pelaksanaan amanat dari anggaran Dasar dan Rumah Tangga MABM Kalbar.
"Yang diselenggarakan setiap tahun. Nantinya akan diikuti seluruh pengurus DPP dan perwakilan yaitu ketua dan sekretaris dari masing DPD MABM 14 Kabupaten kota di Kalbar," ujarnya
Tujuan dari Rakerpus ini, menurutnya untuk mengevaluasi program kerja yang telah dilaksanakan selama setahun. Selain itu, juga sebagai upaya untuk merumuskan kembali prioritas program kerja yang akan dilakukan di masa mendatang.
"Disamping mengevaluasi, kita juga mendinamisasi program berjalan dan yang akan datang. Mengevaluasi laporan kerja masing-masing DPD. Jadi memberikan laporan aktivitas di kabupaten/kota," jelasnya.
Sejumlah pakar di internal MABM diundang dalam Rakerpus ini, untuk membicarakan persoalan-persoalan kemelayuan yang relevan untuk dibicarakan.
"Selain persoalan kebudayaan, sosial dan politik ditengah masyarakat Kalbar ini," terangnya
Akan ada sejumlah rekomendasi yang sifat internal dan eksternal. Internal rekomendasi itu ditujukan kepada seluruh jajaran pengurus MABM dari tingkat provinsi hingga Kabupaten Kota.
Hasilnya akan ditujukan kepada pemerintah daerah, hal-hal yang sifat urgen. Jadi bukan saja persoalan kebudayaan ranah MABM, tapi juga persoalan lain seperti sosial, ekonomi dan politik.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta Odang menegaskan, masalah narkoba di negara ini masih saja terjadi.
Untuk itu, harus terus diperangi secara bersama-sama, baik Kepolisian, TNI, Pemerintah, maupun masyarakat sendiri.
"Perangi narkoba jangan berhenti. Bayangkan Polda selalu berhasil menangkapnya tapi masih saja ada narkoba," tegasnya
Oso meminta agar MABM harus berani membangun ekonomi sosial bagi masyarakat. Agar secara ekonomi masyarakat mampu.
"Ketika ada permasalah, MABM harus sampaikan ke DPR RI dan DPD RI yang juga ada perwakilan Kalbar. Apa gunanya DPR RI dan DPD RI, kalau tidak bisa memperjuangkan Kalbar," tegasnya.
MABM menurutnya harus mampu membangun strategi dalam lima tahun kedepan dengan baik, dengan membentuk struktur dalam organisasi dan harus dicocokan pula dengan strategi. (*)