Menelusuri Jejak dan Makam Pilot Pesawat Dakota yang Jatuh Ditembak Belanda
Sejarah kemerdekaan Indonesia, utamanya sejarah TNI AU tak lepas dari peristiwa jatuhnya pesawat Dakota VT‑CLA.
Editor: Mohamad Yoenus
Lapora Wartawan Tribun Jogja, Hendra Krisdianto
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA ‑ Sejarah kemerdekaan Indonesia, utamanya sejarah TNI AU tak lepas dari peristiwa jatuhnya pesawat Dakota VT‑CLA di Desa Jatingarang, Kelurahan Tamanan, Kecamatan Banguntapan, Bantul 27 Juli 1947.
Dalam peristiwa tersebut, putra terbaik bangsa gugur dalam serangan yang dilakukan oleh Belanda pada sore hari tersebut.
Komodor Muda Udara Agustinus Adisutjipto, Komodor Muda Udara Prof Dr Abdulrachman Saleh dan Opsir Muda Udara I Adisumarmo gugur akibat peristiwa ini.
Namun dalam peristiwa tersebut ada beberapa tokoh yang terlupakan.
Mereka adalah pilot berkebangsaan Australia, Wing Commander Alexander Noel Constantine beserta istrinya, serta co pilot berkebangsaan Inggris Squadron Leader Roy Hazlehurst.
Korban tewas lain adalah teknisi berkebangsaan India, Bhida Ram dan Zainal Arifin seorang wakil perdagangan Republik Indonesia di
Singapura.
Setelah hampir 70 tahun, jejak dan makam warga Australia yang ikut berjasa dalam sejarah Indonesia ini mulai terkuak.
Kuat diduga Alexander Noel Constantine dimakamkan di TPU Sasanalaya atau Tjandilaya atau yang lebih dikenal dengan Makam Kerkoof yang berada, di Jalan Ireda 4, Kota Yogyakarta. Lokasi makam terebut tepatnya berada di belakang atau sebelah Timur Purawisata.
Misteri letak pasti makam pilot dan co pilot pesawat Dakota VT‑CLA, Alexander Noel Constantine dan Roy Lance Hazlehurst bisa ditelusuri dari sejumlah dokumen berupa foto berwarna tahun 1966.
Tribun Jogja memperoleh foto‑foto tersebut dari seorang peneliti Australia bernama Michael Kramer.
Foto tersebut diperoleh Kramer dari Geoffrey Constantine, yang merupakan keponakan dari Alexander Constantine.
Simak video di atas. (*)