Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menengok Kehidupan Warga Bunaken Kepulauan

"Dokter yang bertugas di sini, sudah sejak enam bulan silam belum pernah kembali," tambah Anna.

Editor: Mohamad Yoenus

Meski begitu, daerah yang tampak cukup maju karena hampir seluruh bangunan penduduknya dibangun permanen.

Sedangkan jalan yang menyambungkan setiap lokasi, hanya bisa untuk dilalui sepeda motor atau jalan setapak.

Bocah-bocah selalu terlihat riang gembira bermain di sekitar pantai.

Tak ada bangunan sekolah lain selain bangunan sekolah dasar, sebagian besar kaum lelaki berprofesi sebagai nelayan dan sebagian kecil bekerja di beberapa resort yang tersebar di pulau itu.

"Kalau ingin lanjutkan sekolah ke SMP dan seterusnya harus keluar pulau," kata Anna yang kala itu mengenakan kaus hitam dan celana pendek.

Kebanyakan warga di situ melakukan aktivitasnya di luar rumah lantaran tak ada listrik saat siang.

Anna mengungkapkan, hanya pada pukul 18.00 hingga 23.00 Wita setiap rumah di pulau itu menikmati listrik.

Berita Rekomendasi

Itu pula diberikan sejumlah resort menggunakan genset di pulau yang juga terkenal keindahan alam bawah laut serta pasir putih halus seperti tepung ini.

Keadaan memiriskan itu, sudah menjadi hal biasa bagi para warga yang tinggal puluhan tahun di situ.

"Begitulah risiko tinggal di kepulauan," pungkas Anna.

Di waktu berbeda, kondisi masyarakat di Pulau Bunaken tampak banyak kemajuan.

Beberapa waktu lalu, lokasi tempat penjualan di Pantai Pulau Bunaken ini milik pemerintah sehingga para warga yang berjualan dibebaskan dari biaya sewa.


Namun setelah terjadi sengketa, hanya warga yang bersedia menyewa tempat yang bisa menempatinya.

Dari pengamatan Tribun Manado, kala itu sangat banyak pengunjung baik wisatawan lokal maupun mancanegara.

Begitu juga dengan ramainya penjual di lokasi itu, dari aksesori, pakaian, hingga penyewaan perlengkapan selam.

"Kita memang lagi liburan, sudah lama memang ini terkenal. Saat ini kami siap untuk diving," ungkap Ina Silas (47), wisatawan lokal yang datang dari Surabaya bersama anggota keluarga lainnya.

Mereka menyewa belasan alat selam untuk melakukan snorkeling dan diving. (*)

Sumber: Tribun Manado
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas