Tak Ingin Tragedi Yuyun Terulang, Ini Kata Ahok untuk Warga Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyoroti tragedi yang menimpa pelajar SMP yang diperkosa dan dibunuh di Bengkulu.
Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyoroti tragedi yang menimpa pelajar SMP yang diperkosa dan dibunuh di Bengkulu.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan warganya untuk saling kenal satu sama lain, terutama para tetangganya.
Peran warga, menurutnya, penting untuk membantu pengawasan lingkungan sekitar.
Ditemui usai meletakkan batu pertama Gereja Petra, Jalan Jampea, Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (8/5/2016), Mantan Bupati Belitung Timur menjelaskan, warga dapat melaporkan keluhan atau kejadian apapun melalui internet melalui aplikasi Qlue.
Selain itu, Ruang Terpadu Ramah Anak (RPTRA) juga bisa dijadikan kumpul warga untuk saling kenal dan saling memperhatikan, terutama di wilayah tempat tinggalnya.
"Ya, makanya di Jakarta, kita berusaha semua orang itu saling kenal. Makanya kita pengin sekali orang itu saling memperhatikan, memedulikan," kata Ahok.
"Salah satu wujudnya kami membangun RPTRA. Nah kita juga membangun di dalam Qlue, kamu juga bisa melaporkan kalau ada yang merasa bahaya," ucapnya.
"Jadi, kalau kamu jalan lewat mana, kamu merasa ada waswas, ada bahaya, kamu bisa lapor di Qlue. Dari Qlue akan kirim Satpol PP. Kita akan lihat daerah mana yang kelihatannya orang takut," ujarnya.
"Nah itu yang penting. Makanya kalau di Jakarta, partisipasi masyarakat dibutuhkan. Itu kita juga harus bangun banyak tempat seperti RPTRA. Termasuk memang kawasan-kawasan yang agak padat itu harus kita benahi," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, 14 pemuda memperkosa Yuyun, siswi SMP di Desa Kasie Kasubun, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. Tragedi terjadi 4 April 2016 lalu.
Kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Yuyun begitu menyita perhatian publik. Hingga kini, pihak kepolisian sudah menangkap 12 dari 14 orang tersangka pelaku pemerkosaan dan pembunuhan tersebut.(*)