HMI Beri Bunga, Sapu dan Nasi Bungkus kepada KPK
Seusai melempari kaca gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemarin, massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) kembali mendatangi KPK.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seusai melempari kaca gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemarin, massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) kembali mendatangi KPK, Selasa (10/5/2016).
Berbeda dibandingkan aksi sebelumnya, kali ini HMI justru memberikan cindera mata kepada lembaga antirasuah itu.
Ketua Umum PB HMI Mulyadi P Tamsir mengatakan pihaknya hari ini menyerahkan lima ikat sapu lidi, empat nasi bungkus dan bouqute bunga bertuliskan 'We Love KPK'.
Menurut Mulyadi, pihaknya memberikan sapu sebagai simbol alat memberisihkan KPK dari orang yang berpikiran kotor, berkata kotor dan tidak beretika dan juga untuk membersihkan institusi lain.
"Ini sapunya untuk membersihkan KPK dari orang-orang yang kotor, dari orang-orang yang berpikiran kotor, berkata kotor dan tidak beretika seperti Saut Situmorang," kata Mulyadi saat bertemu perwakilan KPK, Jakarta, Selasa (10/5/2016).
Sementara pemberian nasi tersebut, untuk mengingatkan bahwa yang memberi makan dan menggaji KPK adalah rakyat.
Untuk itu, KPK harus tunduk kepada rakyat dan bukan kepada golongan atau sekelompok orang tertentu.
"Kalau hari ini, kita mendukung KPK, kita cinta KPK, kita support KPK untuk KPK membersihkan KPK dari orang-orang yang tidak beretika, dan yang berkata kotor seperti Saut Situmorang. Ini bentuk cinta kita kepada KPK dari HMI," ungkap Mulyadi.
Sebelumnya, HMI sejak kemarin menggelar aksi unjuk rasa di KPK terkait pernyatan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang di sebuah acara televisi swasta nasional, Kamis lalu.
Dalam pernyataan yang dirilis HMI, Saut disebut mengeluarkan pernyataan 'Mereka orang-orang cerdas ketika mahasiswa, kalau di HMI minimal LK (Latihan Kepemimpinan) I, tapi ketika menjadi pejabat mereka korup dan sangat jahat'.
Dalam aksi kemarin, HMI menyampaikan tiga tuntutan. Pertama, mendesak Saut segera meminta maaf keppada seluruh keluarga HMI, kedua mendesak Komite Etik untuk segera memberikan sanksi etik kepada Saut dan ketiga mendesak Polri mengeluarkan pernyataan fitnah terhadap HMI. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.