Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudhi Maulana

TRIBUNNEWS.COM, SUKARAJA - Ini hari ketiga Putri Rahmawati (15) jalani Ujian Nasional (UN) di rumahnya.

Siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) PGRI 7 Kota Bogor ini terpaksa menjalani UN di rumah karena terkena tifus dan campak.

Di ruang tengah rumahnya yang berada di Kampung Babakan Jaya, Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Putri mengerjakan soal-soal UN Bahasa Inggris.

Meja kecil bergambar princess menjadi alas saat mengerjakan ujian yang dimulai pukul 07.30-09.30 WIB, Rabu (11/5/2016).

Wajahnya masih terlihat pucat dan bintik merah akibat campak masih tampak di lengannya.

Pelaksanaan UN ini diawasi oleh seorang pengawas ujian, serta didampingi panitia UN SMP PGRI 7 Kota Bogor dan anggota polisi.

Panitia UN SMP PGRI 7 Kota Bogor, Nuryadi mengatakan pelaksanaan UN ini  sama dengan pelaksanaan UN di sekolah, hanya lokasinya saja yang berbeda.

"Kami bawa soalnya ke sini dan segelnya pun kita buka di sini. Dari hari pertama UN Putri ujian di rumah karena sakit," katanya kepada TribunnewsBogor.com.

Lanjutnya, awalnya Putri tetap mengisi absen kehadiran UN dan kemudian absen tersebut dibawa kembali ke sekolah.

Lalu, untuk lembar jawabannya juga langsung dibawa ke sekolah, dan kemudian diserahkan ke Dinas Pendidikan Kota Bogor.

Pihaknya mendukung pelaksanaan UN di rumah ini karena tak ingin terjadi sesuatu yang tak diinginkan terhadap Putri.

"Lebih baik dia ujian dirumah, takutnya kalau dia sakit lagi dan maksain ujian di sekolah, nanti kerepotan," tuturnya.

Kemungkinan pelaksanaan hari terakhir UN Putri esok hari akan kembali dilakukan di rumah.

Sementara, di hari ketiga ini Putri mengaku kondisinya lebih baik ketimbang kemarin.

"Alhamdulillah udah gak kerasa pusing lagi, gak kaya kemarin. Dari semalem juga udah gak demam," ucap Putri yang saat itu mengenakan kerudung berwarna putih.

Putri juga tak begitu kesulitan dalam mengerjakan soal UN kali ini.

"Iya kejawab semua, semoga aja nilainya bagus," tuturnya.

Ia menginginkan agar ujian esok hari bisa dilakukan di sekolah, namun tetap harus menyesuaikan kondisi kesehatannya. (*)