Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani mengungkapkan Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat telah menyepakati biaya haji turun sebesar USD 132 atau Rp 1.648.200.

Hal tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi pelaksanaan haji di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (18/5/2016).

Putri Presiden RI ke 5 itu menjelaskan, tahun ini biaya haji ditetapkan di kisaran Rp 34 juta atau turun sebesar USD 132 dari tahun lalu (2015).

"Maka ditetapkan bahwa biaya Haji 2016 ini adalah Rp 34.641.304. Kalau dikurskan dengan dollar sebesar Rp 13.400, adalah USD 2.585. Sudah ada penurunan sebesar USD 132 dibandingkan dengan biaya Haji tahun 2015 lalu," ujar Puan usai rakor di Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (18/5/2016).

Selain mengungkapkan kisaran harga yang telah ditetapkan, pemerintah juga menjelaskan hal lain, terkait pelaksanaan haji, di antaranya terkait embarkasi dan jatah makan.

Saat ini, kata Puan, Pemerintah telah menyiapkan sebanyak 12 embarkasi Haji dan 15 embarkasi Haji Antara yang akan berangkat dari Indonesia menuju ke Mekah dan Madinah.

"Saat ini 103.600 paspor sudah siap atau 66,4 persen," kata Puan menambahkan.

Mengenai pelayanan, misalnya jadwal makan, Puan mengatakan Pemerintah telah menyiapkan jadwal makan sebayak 2 kali dalam sehari serta snack tambahan untuk para peserta Haji.

Untuk penginapan, Puan mengungkapkan saat ini sudah 90 persen kesiapannya. Nantinya penginapan tersebut akan digunakan oleh peserta Haji yang akan berangkat pada kloter pertama pada tanggal 9 Agustus mendatang.

"Namun tentu saja hal-hal yang khusus, dikhususkan berkaitan dengan masalah kesehatan, penyiapan akomodasinya tenda dan lain-lain di Mina juga kami siapkan secara menyeluruh sehingga memang Jemaah Haji yang akan berangkat tahun 2016 ini Insya Allah akan menjadi lebih baik dan akan menjadi Haji-haji yang lebih mabrur," ucap Puan.

Dalam rapat koordinasi, turut hadir Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin dan Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek.(*)