Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SMPN 4 Paringin Bersiap Menuju Adiwiyata Nasional

"Pada tanggal 10 Mei tim penilai sudah datang memverifikasi, dan mendapatkan nilai 72.5," ungkap Rafiul.

Editor: Mohamad Yoenus

Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Muhammad Elhami

TRIBUNNEWS.COM, PARINGIN - Usai melaksanakan ujian secara UNBK dan berjalan sukses, SMPN 4 Paringin saat ini kembali disibukkan dengan persiapan menuju Adiwiyata nasional.

Sekolah ini merupakan satu-satunya SMP di Bumi Sanggam yang melaju ke Adiwiyata provinsi, dan saat ini tengah disiapkan untuk menuju ke jenjang Adiwiyata nasional.

Berbagai kesibukan dan persiapan pun mulai dilakukan oleh pihak sekolah, Kepala SMPN 4 Paringin Rafiul Amal mengatakan, saat ini persiapan terus dimantapkan menjelang kedatangan tim adiwiyata penilai.

"Pada tanggal 10 Mei tim penilai sudah datang memverifikasi, dan mendapatkan nilai 72.5," ungkap Rafiul.

Lebih lanjut atas dasar nilai itu SMPN 4 Paringin berhak diajukan ke Adiwiyata nasional, sementara itu untuk passinggrade nasional 72.

"Sebenarnya dari segi nilai mencukupi saja, hanya saja untuk mengamankan posisi, kami ingin menambah poin yakni mengajak media BPost untuk memberitakan," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Menurut Rafiul peran media yakni publikasi cukup memberikan andil untuk penilaian, sebenarnya kapan pun datang tim penilai sekolah sudah bersiap diri.

"Kami belum tahu tim penilai datangnya kapan, saat ini persiapan terus dimantapkan," tegasnya.

Diantara persiapan yang terpantau di sekolahan adalah membuat barang bekas menjadi bermanfaat, dalam hal ini barang bekas botol plastik.

"Ini siswa lagi membuat barang bekas nantinya akan dijadikan tempat pot bunga, digantung berjejeran di depan kelas dengan tanaman yang mudah tumbuh," jelas Rafiul.

Selain itu pihak sekolah juga merapikan lokasi item yang menjadikan penilaian adipura seperti kebun sekolah, biofori, bank sampah, kantin sekolah, serta penghijauan.

"Yang lebih konsen, siswa disini sudah setahun yang lalu menerapkan anti plastik dalam berbelanja, artinya setiap kali berbelanja mereka menggunakan piring dan gelas pribadi yang mereka bawa," ungkapnya.

Hal ini dilakukan sekolah, untuk mengurangi volume sampah disekolah, jadi siswa usai berbelanja di kantin memakai piring dan gelas sendiri, habis itu dicuci kembali dan di simpang di masing-masing meja dikelas.

Rafiul mengharapkan, prestasi adiwiyata ini tak hanya sekedar dikejar semata, tetapi lebih kepada penamanaman karakter sisa untuk terus dan tetap mencintai lingkungannya.

"Kami optimis akan masuk ke nasional, namun lebih dari itu lebih penting adalah karakter siswa mencintai lingkungan," pungkasnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas