Razia Konten Pornografi, Polisi Periksa Gadget Siswa
Razia ini digelar untuk mencari konten pornografi di dalam gadget siswa maupun yang ada di warnet-warnet.
Editor: Mohamad Yoenus
Meski diakui hal itu terkesan otoriter, langkah ini terpaksa dilakukan untuk melindungi siswa-siswinya agar tak terjerumus hal-hal asusila.
"Baik HP maupun laptop kami periksa secara berkala. Jadi ketika saat ini diperiksa polisi, saya yakin tak akan ditemukan sebab secara internal sudan kami lakukan terlebih dahulu," ujar Zainal.
Usai merazia sekolah, tim gabungan merazia sebuah warnet di Jalan Raya Wonocolo.
Petugas langsung terkejut ketika menemukan anak sekolah kelas IV SD di wilayah Wonocolo, Taman, yang masih menggunakan seragam sedang bermain game.
Saat ditanya petugas, siswa tersebut menjawab sedang menunggu dijemput orangtuanya.
Untuk mengisi waktu menunggu jemputan, siswa tersebut menghabiskan waktunya dengan bermain game online.
Kapolsek Taman, Kompol Sujut, menyatakan akan terus melakukan razia ini sampai beberapa bulan ke depan.
Terkait razia perdana ini, Sujut menyatakan belum menemukan konren pornografi tersebut.
"Khusus untuk yang warnet, saya sudah minta pemiliknya agar tidak menerima siswa yang masih menggunakan seragam. Saya serius dan akan terus memantau," tegas Sujut.
Razia di warner pun tak menemukan konten pornografi.
Dijelaskan, warnet tersebut hanya menyediakan jasa layanan game online, bukan untuk surfing.
Namun, Sujut mengaku prihatin sebab game yang dimainkan anak-anak itu cenderung menampilkan adegan kekerasan.
Tembak-menembak serta membunuh musuh dengan sadis menggunakan senjata tajam atau gergaji mesin, bukan hal yang pantas diketahui anak-anak, apalagi sampai dimainkan.
Sujut menerangkan dalam lima bulan terakhir pihaknya menangani empat kasus pencabulan.