Krakatau 6.2, Robot Pemadam Api Berkaki dengan Sensor Lidar Karya Mahasiswa Teknokrat Lampung
Robot Krakatau 6.2 karya UKM Robotic Teknokrat jadi juara 1 dalam di ajang Kontes Robot Indonesia.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Yoga Noldy Perdana
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG – Robot Krakatau 6.2 karya UKM Robotic Teknokrat jadi juara 1 dalam di ajang Kontes Robot Indonesia (KRI) yang diselenggarakan di Politeknik Chevron Riau (PCR), Pekanbaru, Riau, 12–14 Mei 2016.
Robot tersebut memenangkan kontes untuk kategori kontes robot pemadam api Indonesia divisi berkaki.
Andi Hidayat, Ketua Tim Robot Pemadam Api berkaki Teknokrat menuturkan kebanggaannya setelah menuai prestasi di ajang itu.
Ia bersama tiga rekannya, Meliza dan Tri Septyawan telah melalui berbagai tahap. Di balik itu tentu saja ada perjuangan dan kerja keras dalam proses kreatifnya sampai dinobatkan sebagai juara.
“Kita biasanya merancang robot berkaki ini tengah malam, karena waktu tersebut hening dan teman-teman bisa konsentrasi. Malam kita rancang robot, pagi dan siang kita kuliah. Ada pengorbanan waktu di sini. Tapi, jerih payah itu terbayar setelah jadi juara satu,” ujar Andi. mahasiswa Perguruan Tinggi Teknokrat.
Merakit robot, bagi tim tersebut tidak mudah. Mereka acapkali mengalami salah desain. Misalnya, pemasangan komponen desain pada kaki robotnya sendiri tidak pas saat dirakit. Tak pelak, harus membuat ulang bentuknya.
“Kurang lebih selama setahun lebih kita membangun rancangan robot pemadam berkaki ini, karena merancang robot ini tidak semudah dengan yang kita kira. Memasukan rancangan serta komponen terbaik agar jadi robot berkualitas, memang membutuhkan waktu yang panjang,” tuturnya.
Ia dan teman-temannya sempat dilanda waswas. Robotnya sempat mati total dan tak berfungsi sebagaimana mestinya. Untungnya masalah itu teratasi.
“Alhamdulillah, pada sesi kedua dan ke tiga, robot Krakatau 6.2 ini berjalan mulus untuk menjalankan misinya yaitu misi memadamkan api dengan waktu tercepat,” ucap Andi.
Menggunakan sensor lidar merupakan kelebihan robot pemadam api berkaki Krakatu 6.2 ini.
Sensor LIDAR ini disematkan pada rancangan robot Krakatu 6.2 berdasarkan rekomendasi dari dosen pembimbing pembimbing tim robot Teknokrat.
Tidak hanya itu, bahan atau komponen rangka Krakatau 6.2 menggunakan alloy yang biasa dipakai untuk membuat kerangka pesawat terbang.
“Kebanyakan desain robot yang ada kan menggunakan bahan acrylic. Namun, kami berfikir untuk dapat menampilkan desain terbaru pada robot Krakatau 6.2 mengunakan bahan alloy. Alhasil, selain menyabet juara Satu, kami juga mendapatkan penghargaan Best Desain KRPAI berkaki,” ucapnya.(*)