Pokja Save Bunaken Kesulitan Cari Kapal untuk Angkut Sampah dari Laut
Fiharapkan masyarakat pesisir di Sulawesi Selatan ikut terlibat dalam bersih-bersih pantai dan laut saat peringati Coral Triangle Day.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribun Manado, Alexander Pattyranie
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Pokja Save Bunaken berencana mengangkut sampah dari laut saat peringati Hari Segitiga Karang se-Dunia atau Coral Triangle Day pada 9 Juni 2016.
Untuk itu, mereka menggelar rapat di Gedung Sekretariat Regional Coral Triangle Initiative-Coral Reefs, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF), Jalan AA Maramis, Kecamatan Mapanget, Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Kamis (2/6/2016).
Peserta rapat berasal dari berbagai instansi terkait. Mereka saling memberi masukan mengenai sejumlah kegiatan yang rencananya dilaksanakan 4 Juni 2016.
Dalam perbincangan, mereka tampak kesulitan menyiapkan kapal yang akan mengantarkan tim pekerja untuk mengangkut sampah di laut.
Satu di antara peserta rapat adalah Kabag Pendayagunaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Biro SDA Sulut Christie Saruan. Ia prihatin terhadap kendala tersebut.
"Minta bantuan masyarakat (pemilik kapal) kalau boleh setengah harga, masa lokasi mereka dan mereka sendiri tak campur tangan," keluh Saruan saat memberi masukan menggunakan pengeras suara.
Sejumlah kegiatan yang akan digelar dalam peringatan tersebut antara lain penanaman mangrove, rehabilitasi karang, bersih-bersih pantai, acara kesenian, dan seremoni nasional.
Kegiatan itu tersebar di sejumlah tempat antara lain Desa Popareng, Kecamatan Tatapaan, Minahasa Selatan; Desa Dagho, Kecamatan Tamako, Kabupaten Kepulauan Sangihe; Kecamatan Melonguane, Kabupaten Talaud; Desa Popareng, Kecamatan Tatapaan, Minahasa Selatan; Desa Bahowo Tongkaina dan Desa Poopoh di Kecamatan Tanawangko, Minahasa; dan Kelurahan Sindulang, Manado.
Rentetan kegiatan itu nantinya akan berusat di Bunaken.
Melalui kegiatan tersebut, Communication Specialist CTI-CFF Regional Secretariat Andie Wibianto berharap, masyarakat semakin sadar terhadap kelestarian terumbu karang. Setidaknya melakukan hal kecil yakni jangan membuang sampah plastik ke laut.
Yang memprihatinkan, kata Wibianto, sampah plastik yang dibuang tersebut mengalir jauh ke lautan. Kemudian tenggelam dan merusak karang.(*)