Menengok Keunikan Masjid Cut Meutia
Masjid ini mengarah ke Selatan, dan bukan ke arah Barat Laut, arah di mana Mekah berada bila dilihat dari Jakarta.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Masjid Cut Meutia yang terletak di Jalan Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat, termasuk masjid yang bentuknya sama sekali tidak sama dengan masjid pada umumnya.
Selain tulisan arab yang ada di bagian dalam bangunan, arsitektur Masjid Cut Meutia sama sekali tidak berbau arsitektur timur tengah.
Bahkan arahnya tidak menghadap kiblat. Masjid tersebut mengarah ke Selatan, dan bukan ke arah Barat Laut, arah di mana Mekah berada bila dilihat dari Jakarta.
Karena arah bangunannya tidak searah kiblat, maka jemaah harus salat dengan arah yang agak menyerong ke arah Barat Laut.
Masjid Cut Meutia dibangum pada tahun 1922 dengan arsitek Pieter Adriaan Jacobus Moojen.
Awalnya bangunan tersebut diperuntukan sebagai kantor perusahaan pengembang bernama N.V.Bouwploeg.
Setelahnya gedung itu sempat berubah fungsi menjadi kantor perusahaan air minum, kantor jawatan perkeretaapian.
Pada awal tahun 1960, gedung itu sempat difungsikan sebagai kantor Wali Kota Jakarta Utara, dan sebagai kantor MPRS.
Atas inisiatif sejumlah pihak, termasuk Jendral TNI (Purn) AH.Nasution, gedung Bouwploeg atau Boplo itu tidak jadi dirubuhkan, melainkan dialihfungsikan sebagai masjid. (*)