Gelombang Tinggi, Nelayan tak Bisa Melaut
Suasana Pelabuhan Benoa banyak diSandari kapal-kapal besar penangkap ikan, Jumat (10/6/2016) siang.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR – Suasana Pelabuhan Benoa banyak disandari kapal-kapal besar penangkap ikan, Jumat (10/6/2016) siang.
Para ABK (Anak Buah Kapal) Penangkap Ikan tampak bersantai dan memperbaiki jaring-jaringnya.
Gelombang tinggi yang terjadi selama sepekan ini ternyata mengakibatkan mereka tidak dapat melaut untuk menangkap ikan.
“Iya berpengaruh gelombang tinggi yang terjadi. Kami tidak bisa melaut sudah sekira satu bulan ini. Biasanya sekali melaut mendapatkan tangkapan ikan sampai satu ton. Tapi sekarang prihatin saja dulu,” ujar Arif Ma’ariz di sela kesibukannya membenarkan jaringnya.
Arif menambahkan, selama gelombang tinggi seperti ini diisi dengan membenarkan jaring-jaring rusak. Jika begitu gelombang membaik sudah siap untuk digunakan.
Perintah dari bos (pemilik kapal) sejauh ini belum ada untuk kembali melaut menangkap ikan. Karena gelombang masih tinggi.
Sekali melaut biasanya satu sampai tiga bulan lalu kembali ke sini. Sekali periode melaut bisa mendapatkan tangkapan ikan sampai 3 ton.
Dari data BMKG, gelombang tinggi masih akan berlangsung beberapa hari kedepan di Selat Bali dan sekitarnya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.