Aksi Wali Kota Pekalongan Coba Taruh Telur Berdiri
Tradisi Peh Cun yang diselenggarakan masyarakat Tionghoa Kota Pekalongan disambut antusias ratusan orang, di Pantai Pasir Kencana.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Raka F Pujangga
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Tradisi Peh Cun yang diselenggarakan masyarakat Tionghoa Kota Pekalongan disambut antusias ratusan orang, di Pantai Pasir Kencana, Kamis (9/6/2016).
Bahkan, lomba mendirikan telur juga diikuti sejumlah masyarakat karena dianggap hari Kamis (9/6/2016), posisi bulan-bumi-matahari berada dalam garis lurus sejajar.
Sekitar 5.000 tahun lalu, masyarakat Tionghoa sudah percaya adanya gaya tarik menarik yang kuat pada saat tanggal 5 bulan 5, menurut tanggalan Tionghoa.
Wali Kota Pekalongan, Alf Arslan Djunaid, ikut serta dalam lomba mendirikan telur tersebut, namun setelah mencoba selama 10 menit tetap gagal.
"Tiga tahun yang lalu saya berhasil, tapi tahun lalu dan tahun ini saya gagal. Mungkin karena tempatnya panas jadi tidak konsentrasi," ujarnya.
Alex sapaannya, mengaku tradisi ini sudah rutin setiap tahun memiliki unsur budaya dan religi.
"Adanya tradisi ini ke depannya dapat kita bangun kebersamaan yang lebih baik lagi di Kota Pekalongan," kata dia.
Kendati demikian, Kepala Dinas Perhubungan Pariwisata dan Kebudayaan (Dishubparbud) Kota Pekalongan, Doyo Budi Wibowo, justru berhasil mendirikan telur di atas meja.
Warga yang menyaksikan pun kemudian memberikannya tepuk tangan, dan panitia memberikannya hadiah.
Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Jawa Tengah, Liem Ping An, menjelaskan, sudah ada ilmu falaknya yang dipercaya sejak 5.000 tahun lalu, setiap tanggal 5 bulan 5 kalender Tionghoa posisi bulan-bumi-matahari sejajar.
"Ternyata digunakan sampai sekarang pun masih relevan," ujar dia.
Dia menyampaikan, bahkan dipercaya pada posisi astronomi itu tanaman obat-obatan yang dijemur akan lebih berkhasiat.
"Kondisi garis lurus sejajar itu hanya berlaku dari jam 11.00 sampai jam 13.00 saja," jelas dia. (*)