Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rugi Miliaran Rupiah, Microsoft Selidiki Toko Penjual Software Palsu di Jakarta

Awalnya, Microsoft Indonesia menemukan berbagai laporan soal pembeli software Microsoft Windows asli yang tak bisa melakukan upgrade.

Editor: Willem Jonata

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Microsoft membongkar sebuah toko di pusat barang elektronik di Jakarta Pusat yang menjual software palsu. Total kerugian Microsoft mencapai Rp 1 milliar. 

Sekretaris Jenderal Masyarakat Indonesia Anti Pembajakan (MIAP), Justisiari Perdana Kusumah, mengatakan, sudah 1 tahun ini Microsoft Indonesia menemukan berbagai laporan soal pembeli software Microsoft Windows asli yang tak bisa melakukan upgrade.

Padahal mereka membeli software asli, di mana ditemukan segel keluaran Microsoft.

"Kemudian akhirnya diselidiki oleh Microsoft," kata Perdana kepada wartawan, termasuk Wartakotalive.com di Polda Metro Jaya, Senin (13/6/2016). 

Sampai akhirnya diketahui bahwa software yang dibeli orang-orang itu ternyata palsu. Itu software bajakan yang diberi segel palsu milik Microsoft

Setelah ditelusuri, ketahuan software-software itu dibeli dari sebuah toko kecil di pusat elektronik di Jakarta Pusat. 

Berita Rekomendasi

Temuan ini diteruskan ke polisi. Polisi kemudian menggerebek toko itu, awal Juni 2016. Dua pemilik toko diringkus, yakni perempuan berinisial FY dan laki-laki berinisial F.

Polisi menyita 289 cd program software Microsoft Windows, 30 lembar stiker lisensi (COA) Windows, dan 1 lembar bon pembelian.  

Software palsu itu dijual Rp 500.000 - Rp 750.000. Padahal software asli dijual seharga Rp 2,5 Juta. Akibat aksi ini, Microsoft merugi Rp 1 milliar.  

Kepala Unit III Subdit Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Komisaris Faisal Febriyanto, mengatakan, pemilik toko tak tahu siapa pembuat software palsu itu. 

Mereka hanya menerima dari distributor. Tak pernah bertemu pembuatnya.  

"Jadi sistemnya pembelian putus. Sekarang kami sedang selidiki pembuatnya," kata Faisal. Diduga pembuatnya ada di luar negeri.(*)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas