Inilah Terminal 3 Bandara Internasional Soetta yang Mirip Incheon Korsel
Total penggelontoran dana pun hampir mencapai Rp 7 triliun. "Jadi biaya mendekati Rp 7 triliun," kata Budi.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proyek pembangunan Terminal 3 Bandara Ultimate Internasional Soekarno-Hatta, kabarnya menelan dana triliunan rupiah.
Hal tersebut dibenarkan oleh Presiden Direktur PT Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi.
Ia menegaskan dana yang dikeluarkan untuk pembangunan bandara yang didominasi bahan kaca tersebut.
"Berkaitan dengan biaya, konstruksi itu kurang lebih Rp 4,7 triliun, dan kita banyak lagi biaya-biaya untuk jalan, taman, dan sebagainya, dan itu kurang lebih Rp 2 triliun," ujar Budi, saat gelar konferensi pers di Terminal 3 Bandara Ultimate Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Senin (13/6/2016).
Total penggelontoran dana pun hampir mencapai Rp 7 triliun. "Jadi biaya mendekati Rp 7 triliun," kata Budi.
Selain itu, menurut Budi, fasilitas lengkap pun dimiliki terminal yang hampir siap beroperasi tersebut.
"Bandara ini didirikan dengan fasilitas yang Insya Allah cukup memadai," jelasnya.
Bandara tersebut terlihat mirip seperti Bandara Incheon di Kota Seoul, Korea Selatan yang banyak menggunakan material kaca pada konstruksi bangunannya.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih meninjau persiapan operasional Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang diharapkan bisa segera beroperasi pada 20 Juni 2016.
Hal tersebut dilakukan untuk memastikan terminal penumpang sesuai dengan standard pelayanan Bandar Udara.
Kemenhub memang mendukung penuh pengoperasian terminal tersebut dengan segera, namun berdasar dari hasil pengecekan masih terdapat banyak catatan terkait keselamatan, keamanan, serta pelayanan jasa penerbangan yang masih harus dipenuhi oleh PT Angkasa Pura II (Persero) sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Namun Kemenhub mengultimatum, jika pada 16 Juni mendatang, PT Angkasa Pura II (Persero) masih belum dapat memenuhi syarat yang diajukan Kemenhub, maka rencana peresmian pada 20 Juni 2016 akan ditunda. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.