Nikmati Keindahan Alam dari Udara Menggunakan Paramotor dan Paralayang
Penghobi paramotor dan paralayang di Lampung sering kumpul di Lapangan Reklamasi Gudang Agen.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Yoga Noldy Perdana
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG – Penghobi paramotor dan paralayang di Lampung sering kumpul di Lapangan Reklamasi Gudang Agen, Teluk Betung, pada Minggu sore (26/06/16).
Mereka menguji adrenalin melalui olahraga ekstrem tersebut untuk satu tujuan, yakni bersenang-senang menyaksikan pemandangan alam dari udara.
Karena hobi yang sama mereka kemudian bergabung dalam Krakatau Flying Club Lampung (KFCL).
Anggota Krakatau Flying Club Lampung sekaliogus Ketua Bidang Paramotor Fasi Lampung Bambang Abiyono, mengatakan, paramotor merupakan olahraga yang memadukan petualangan dan wisata.
“Namun, hobi paramotor ini tidak bisa dilakukan oleh orang begitu saja. Membutuhkan pelatihan khusus bagaimana cara mengendalikan paramotor dengan benar,” ujarnya.
Adapun peralatan yang harus digunakan adalah parasut, helm, sepatu, engine atau mesin paramotor.
Untuk paralayang peralatannya hampir sama. Hanya paralayang tidak menggunakan engine. Bentuk parasitnya juga berbeda.
Selain kelengkapan peralatan, seseorang yang ingin berparalayang atau berparamotor harus memiliki pengetahuan.
Misalnya tentang teknik menerbangkannya. Mulai proses saat di bawah, kemudian harus tahu bagaimana melakukan emergency landing, sampai teknik mengendalikan paramotor atau paralayang saat di udaranya.
Untuk anggota baru, lanjut dia, untuk bisa berparamotor dan berparalayang biasanya dibutuhkan 10 kali pertemuan.
Tak mudah menguasai olahraga ekstrem tersebut. Namun, hal itu terbayar ketika seseorang berada di udara melihat pemandangan alam dari ketinggian.
"Enggak bisa dibayangkan dengan kata-kata. Kita bisa terbang ke mana pun, melihat suasana yang ada di bawah. Biasanya kita take off dari gudang agen ini, keliling sekitaran kota lalu kembali landing ke lapangan Gudang Agen,” terangnya.
Sementara itu, Budhi Marta Utama, Ketua Divisi Paralayang Krakatau Flying Club Lampung mengatakan, paralayang memulai take off-nya dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.
Sebab, paralayang murni menggunakan tenaga angin sebagai aplikasinya. "Kita club Paralayang Lampung biasa melakukan latihan di Teluk Nipah, Kalianda,” ucapnya.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.