Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Dandani Anwar Pakai Jilbab dan Lipstik, Seperti Saat Ia Menyamar dan Kabur dari Rutan Salemba

Saat dibawa ke depan media, Anwar yang dipakaikan jilbab hitam ini terus menunduk. Bibirnya pun kelihatan berwarna pink, memakai gincu.

Editor: Mohamad Yoenus

‎Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Rizal alias Anwar bin Kiman (26), napi yang kabur dari Rutan Salemba, diserahkan ke pihak Rutan memakai gamis dan jilbab, Jumat (15/7/2016). Menyerupai pakaian saat ia kabur dari rutan tersebut pada Kamis (14/7/2016). 

Saat dibawa ke depan media, Anwar yang dipakaikan jilbab hitam ini terus menunduk. Bibirnya pun kelihatan berwarna pink, memakai gincu. 

Beberapa wartawan pun menertawai gaya Anwar itu. Sementara lelaki kecil, pendek, dan kurus itu memasang muka kecut. Terus menunduk, sama sekali tak mau menatap ke jejeran kamera di depannya.

Anwar

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono sempat menghardik anggota polisi yang membawa Anwar keluar dengan dandanan seperti itu. Tapi kemudian diteruskan, sebab memang itulah gaya Anwar saat melarikan diri. 

Akibat pelarian ini, istri Anwar, Ade Irma Suryani ikut terseret menjadi tersangka membantu pelarian.

Berita Rekomendasi

Kasusnya ditangani Polsek Cempaka Putih, tetapi pemeriksaan dilakukan di Subdit Resmob Polda Metro Jaya.  

Baca juga: Pengakuan dan Trik Anwar hingga Bisa Melarikan Diri dari Rutan Salemba

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti, memastikan tak ada keterlibatan pihak Rutan terkait kaburnya Anwar ini. 

"Berdasarkan hasil pemeriksaan, Anwar ini melakukan proses pelarian atas inisiatif sendiri dan tak melibatkan pihak Rutan. Lalu dia memanfaatkan titik-titik kritis Rutan untuk melarikan diri," kata Krishna, Jumat (15/7/2016). 

Titik-titik kritis itu seperti memilih kabur di Lebaran hari kedua, di mana Ruta begitu ramai.

Sehingga jumlah petugas berbanding jauh dengan pengunjung.

Lalu memanfaatkan situasi dimana pengawasan terhadap pengunjung wanita lebih lemah ketimbang pembesuk pria. 

Krishna juga menegaskan bahwa satu-satunya kelengahan ada di petugas penjaga pintu depan.

Saat Anwar keluar, petugas tak memeriksa cap stempel tangan sama sekali. 

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta, Endang Sudirman mengucapkan terima kasih kepada polisi atas tertangkapnya Anwar. 

"Saya yakin Anwar tertangkap, tetapi tidak sangka akan secepat ini," kata Endang.

Selain itu, Endang mengaku pihaknya lengah dalam kasus ini.

Dia mengaku salah hanya memberlakukan pengawasan ketat terhadap pengunjung laki-laki saja. Tetapi lemah terhadap perempuan. 

"Nanti finger print dan foto akan dilakukan baik untuk pengunjung wanita maupun laki-laki. Kemarin itu hanya diberlakukan untuk pembesuk pria saja," ujar Endang.

Sementara itu, sanksi untuk petugas yang lengah di pintu depan, Endang belum tahu. Pihaknya masih akan merapatkan hal tersebut. (*)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas