Rela Tinggal di Bawah Pipa PDAM Demi Hidup di Jakarta
Siapa menyangka, ada kehidupan di pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Penulis: Mohamad Yoenus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Siapa menyangka, ada kehidupan di bawah pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Tak perlu jauh untuk membuktikan hal ini. Bukan di pinggiran kota, apalagi di luar kota, tetapi tepat di pusat Kota Jakarta.
Jurnalis KompasTV, Aiman Witjaksono menelusurinya.
Pasca-Lebaran selalu menyisakan cerita tersendiri. Jakarta selalu dibanjiri pendatang baru yang kepincut gemerlap Ibu Kota.
Suka tidak suka, mau tidak mau, urbanisasi akan ikut mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk suatu daerah.
Ibarat buah simalakama, arus pendatang baru itu selalu memunculkan dilema.
Di satu sisi, migrasi ke Jakarta karena dorongan ekonomi untuk meraih kehidupan yang lebih baik merupakan hak setiap orang, dan tak dilarang.
Di sisi lain, kehadiran para pendatang baru yang minim keahlian, justru bisa menambah berbagai persoalan sosial di Ibu Kota tambah runyam.
Alhasil pengangguran meningkat dan kriminalitas merebak.
Tak jarang jalan pintas yang mereka tempuh, padahal dilarang.
Salah satunya adalah "Manusia Pipa" yang berada di atas Kanal Banjir Barat di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Mereka hidup bertahun-tahun di tempat yang sangat sempit ini. Bahkan tak jarang, mereka mengajak anak-anaknya yang masih kecil.
Seperti layaknya kamar, di dalam ruangan yang hanya berukuran 2 kali 2 meter ini, tersedia listrik.
Entah dari mana mereka bisa mendapatkan aliran listrik itu, yang jelas, di kamar mereka terdapat lampu, dan kipas angin.
Karena memang sangat pengap dan panas ruangan yang persis berada di bawah pipa PDAM Jakarta ini.
Selain menempati wilayah terlarang, dan menggunakan listrik ilegal, pekerjaan sehari-hari mereka, juga terlarang.
Mereka menjual minuman keras di wilayah bongkaran Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang terkenal dengan tempat lokalisasi terselubung.
Simak liputannya dalam video di atas. (*)