Ratusan Warga Kalteng Dilatih Padamkan Api di Lahan Gambut
Waktu pelaksanaan pelatihan selama enam hari mulai tanggal 8-13 Agustus 2016 dari penyampaian materi dilaksanakan di Hotel Luwansa, hingga praktek.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Faturahman
TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA - Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kalimantan Tengah tahun 2015 dan mengakibatkan munculnya kabut asap tebal mendapat perhatian serius pusat maupun dunia.
Ini dibuktikan dengan terjalinnya kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Norwegia dalam upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalimantan Tengah.
Tidak tanggung-tangung ratusan warga Kalimantan Tengah dari 49 desa diberikan pelatihan khusus untuk pemadaman kebakaran lahan gambut, serta diberikan peralatan pemadaman yang difasilitasi oleh organisasi PBB yakni United Nations Development atau UNDP.
Kerjasama tersebut melalui Program Reduksi Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (Pengurangan emsisi dari deforestasi dan degradasi hutan) yang sudah berjalan cukup lama untuk Provinsi Kalimantan Tengah.
Program tersebut merupakan sebuah mekanisme untuk mengurangi emisi gas rumah kaca atau GRK dengan cara memberikan kompensasi kepada pihak pihak yang melakukan pencegahan deforestasi dan degradasi hutan.
Salah satunya adalah memberikan pendidikan dan pelatihan kepada ratusan warga Kalteng yang menghuni sebanyak 49 desa se Kalteng yang selama ini paling rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Waktu pelaksanaan pelatihan selama enam hari mulai tanggal 8-13 Agustus 2016 dari penyampaian materi dilaksanakan di Hotel Luwansa, hingga praktek lapangan di daerah operasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan Palangkaraya dan lainnya. (*)