Doa Sidang Paripurna MPR Jadi Viral: Kuli di Negeri Sendiri Hingga Minta Ganti Pemimpin
Memang semua penjara overcapacity tapi kami tidak melihat ada upaya untuk mengurangi kejahatan, karena kejahatan seperti diorganisir
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Memang semua penjara overcapacity tapi kami tidak melihat ada upaya untuk mengurangi kejahatan, karena kejahatan seperti diorganisir.
Kejahatan-kejahatan ini bisa hebat bukan karena penjahat yang hebat, tapi karena orang-orang baik belum bersatu atau belum mendapat kesempatan di negeri ini untuk membuat kebijakan-kebijakan baik yang bisa menekan kejahatan-kejahatan itu.
Lihatlah kehidupan ekonomi kami. Bung Karno sangat khawatir bangsa kami akan menjadi kuli di negeri kami sendiri. Tapi, hari ini sepertinya kami kehilangan kekuatan untuk menyetop itu bisa terjadi.
Lihatlah bumi kami, yang kaya tapi dikelola oleh bangsa lain, dan kulinya adalah bangsa kami.
Kehidupan sosial budaya, sepertinya kami kehilangan jati diri bangsa ini. Yang ramah, yang santun, yang saling percaya.
Kami juga belum tahu bagaimana kekuatan pertahanan dan keamanan bangsa ini, kalau suatu ketika ada bangsa lain yang akan menyerang bangsa ini.
Jauhkanlah kami dari pemimpin yang khianat yang hanya memberikan janji-janji palsu, harapan-harapan kosong. Yang kekuasaannya bukan untuk memajukan dan melindungi rakyat ini, tapi seakan arogansi kekuatan berhadapan dengan kebutuhan rakyat.
Di mana-mana rakyat digusur tanpa tahu ke mana mereka harus pergi.
Di mana-mana rakyat kehilangan pekerjaan. Di negeri yang kaya ini rakyat outsourcing, tidak ada jaminan untuk kehidupan mereka.
Aparat seakan begitu antusias untuk menakuti rakyat. Hari ini, di Kota Medan, Sumatera Utara, 5.000 KK rakyat Indonesia sengsara dengan perlakuan aparat negara.
Lindungilah rakyat ini, mereka banyak tidak tahu apa-apa. Mereka percayakan kendali negara dan pemerintahan kepada pemerintah.
Kalau ada yang ingin bertaubat, terimalah taubat mereka. Tapi kalau mereka tidak bertaubat atas kesalahan yang mereka perbuat, gantikan dia dengan pemimpin yang lebih baik.
Selengkapnya simak video di atas.
Doa penutup ini disampaikan anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra HR Muhammad Syafi'i, di Gedung Kura-kura Kopmpleks Parlemen Jakarta, Selasa (16/8/2016). (*)