Fenomena Langka Hujan Es di Pagaralam Sumatera Selatan
Hujan es terjadi di kawasan Objek wisata Tugu Rimau yang saat itu sedang ramai pengunjung.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Wawan
TRIBUNNEWS.COM, PAGARALAM -- Fenomena alam yang cukup langka kembali terjadi di Kota Pagaralam, Sumatera Selatan.
Yakni hujan es, yang menghebohkan masyarakat Kota Pagaralam pada Rabu (17/8/2016).
Hujan es terjadi di kawasan Objek wisata Tugu Rimau yang saat itu sedang ramai pengunjung.
Informasi yang dihimpun, sebelum terjadi hujan es, kawasan Tugu Rimau sempat diterjang badai angin dan hujan.
Namun tidak berselang lama batu es sebesar biji kopi berjatuhan dari langit yang membuat para pengunjung heran.
Pasalnya beberapa pengunjung baru kali pertama melihat fenomena tersebut.
Bahkan ada pengunjung yang secara sengaja mengambil video untuk mengabadikan momen fenomena yang jarang sekali terjadi tersebut.
Hujan es tersebut berlangsung cukup lama yaitu sekitar tiga menit.
Arindi (26) warga yang ada dilokasi saat hujan turun mengatakan, sangat terkejut saat atap pondok tempat mereka berteduh bersuara keras saat hujan turun.
Pasalnya suara yang terdengar mirip suara batu yang dilempat di atas seng.
"Karena merasa aneh dengan suara itu saya langsung keluar pondok, benar saja saya melihat butiran ea sebesar biji kopi berjatuhan dari langit," ujarnya.
Melihat kondisi tersebut pihaknya masih tidak percaya dan langsung melihat ke atas, dan benar es tersebut dari langit.
Melihat es tersebut pihaknya sempat mengumpulkan batu dan merasakan kedingan es tersebur.
"Saya sempat tidak percaya dengan fenomena itu pak, tapi saat saya ambil butiran itu dan butiran itu benar-benar batu es yang bulat-bulat sebesar biji kopi," ujarnya.
Evhan (43) salah satu pencinta alam Kota Pagaralam mengatakan, bahwa fenomen tersebut memang sering terjadi Pagaralam terutama di kawasan Gunung Dempo terutama dikawasan Puncak Dempo.
"Saya pernah menyaksikan langsung hujan es ini pada tahun 1997 dan 2001 di puncak Dempo. Memang biasa sebelum turun hujan es terjadi badai dulu," jelasnya.
Lihat video di atas. (*)