Laporan wartawan Tribun Manado, Handhika Dawangi

TRIBUNNEWS.COM, KOTAMOBAGU - Ratusan mahasiswa Universitas Dumoga Kotamobagu (UDK) menerobos pintu gerbang Kantor Wali Kota Kotamobagu, Selasa (23/8/2016).

Satpol PP Kota Kotamobagu yang berjaga di pintu gerbang membiarkan mereka masuk. Petugas hanya memandangi mahasiswa yang dipimpin oleh sejumlah dosen dan diiringi suara dari orator Afriadi Mokoagow.

"Kami bukan anjing-anjing, kami adalah warga Kotamobagu, kami adalah orang-orang Kotamobagu. Kami bukan binatang yang akan ditutup gerbangnya untuk kami masuk ke sini. Di mana pemerintah sekarang ini, yang membiarkan kami," ujar Afriadi diikuti teriakan dari mahasiswa.

Wakil Rektor Satu Universitas Dumoga Kotamobagu Rey Simbala selaku koordinator aksi damai ini mengatakan bahwa kedatangan mereka untuk meminta Pemkot mengambil alih UDK.

"Kami meminta kepada pemko yang katanya peduli, untuk mengambil alih UDK. Kami berharap uluran tangan pemkot, mengambil alih UDK dan membawanya ke arah yang lebih baik. Kami berharap ada pernyataan resmi wali kota atau siapapun yang mewakili," ujarnya.

Hendratno Pasambuna, Dekan Fakultas Pertanian yang juga sebagai orator menyampaikan bahwa aksi serupa pernah dilakukan delapan bulan lalu. Namun, belum ada perubahan yang lebih baik.

"Kami melakukan aksi ini lagi hari ini, karena UDK hari ini di ambang kehancuran," ujar dia.

Ia tak bisa membayangkan, ketika universitas satu-satunya di Kotamobagu ini, kemudian akan ditutup.

Rektor UDK Erna Manoppo SE MSi kemudian menyerahkan map hijau berisi berkas kelengkapan UDK kepada Sekda.

Mewakili Wali Kota Kotamobagu Ir Hj Tatong Bara, Sekertaris Daerah (Sekda) Tahlis Gallang yang menyambut ratusan mahasiswaberterima kasih kepada civitas akademika UDK.

"Terima kasih sebesar-besarnya telah menyerahkan dukungan pengelolaan UDK kepada pemerintah Kotamobagu. Kami sudah sepakat, sudah mengambil keputusan dan sudah dilaporkan ke wali kota. Kami siap menerima UDK," ujar sekda diikuti teriakan, Hidup sekda.(*)