Ryamizard: Saya Bilang Sama Menhan Arab, Kiamat Dunia Ini
"Di Indonesia itu, penduduknya 250 juta lebih. Yang Islamnya itu 200 juta lebih, ISIS itu tidak lebih dari 300 ribu. Tapi dunia ketakutan."
Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menghadapi bahaya teror Islmaic State in Iraq and Syria (ISIS), Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Jend TNI Purn Ryamizard Ryacudu tetap fokus mencegah perekrutan dari dalam negeri.
Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pembinaan Kesadaran Bela Negara yang dipimpinnya, di Kementerian Pertahanan RI, Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (25/8/2016).
Mengenakan batik bernuansa gelap, Mantan Kepala Staff Angkatan Darat (KSAD) itu menjelaskan, bahawa Undang Undang tidak memungkinkan untuk untuk memerangi ISIS secara agresif, dengan cara melakukan penyerangan layaknya negara-negara lain, di Eropa dan Timur Tengah.
Menurutnya, Indonesia sebagai negara yang penduduk muslimnya tertinggi di dunia, menjadi target perekrutan gerakan-gerakan Islam radikal, khususnya ISIS.
Oleh sebab itu, dirinya akan tetap mengedepankan pencegahan perekrutan dari dalam negeri, untuk menghadapi bahaya ISIS.
Hal tersebut juga telah disampaikan kepada Pemerintah Arab Saudi, dalam kunjungannya beberapa waktu lalu, yang sempat mempertanyakan peran serta Indonesia dalam menghadapi bahaya ISIS tersebut.
"Sudah banyaklah yang memerangi ISIS di sini. Saya akan berada di Indonesia saja, kenapa?" katanya, menceritakan pertemuan dengan Menhan Arab Saudi beberapa waktu lalu.
"Di Indonesia itu, penduduknya 250 juta lebih. Yang Islamnya itu 200 juta lebih, ISIS itu tidak lebih dari 300 ribu. Tapi dunia ketakutan, menakutkan," ujarnya.
"Ini sasaran dari ISIS untuk merekrut. Kalau terekrut satu persen saja dari 200 juta, itu kan 2 juta. Tiga ratus ribu aja menakutkan, 2 juta bagaimana ini? Saya bilang sama Menhan Arab (Saudi), kiamat dunia ini," tambahnya. (*)