Janda Penjual Sayur Keliling Akhirnya Bisa Berangkat Haji Setelah 10 Tahun Menabung
"Tak ada yang berat jika dilandasi niat yang kuat. Pekerjaan yang berat pun terasa penuh semangat jika dilandasi kemauan yang kuat."
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Yayan Isro Roziki
TRIBUNNEWS.COM, KUDUS - "Tak ada yang berat jika dilandasi niat yang kuat. Pekerjaan yang berat pun terasa penuh semangat jika dilandasi kemauan yang kuat."
Itulah prinsip Warsini (66) yang punya keinginan kuat menunaikan ibadah haji.
Warsini, seorang pedagang sayur keliling tinggal di Gang Brojokusumo No. 45, Desa Jepang Pakis RT 02 / RW 01, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus Jawa Tengah.
Di tempat itu lah dia buka warung dasaran, jika dagangan jualan sayur keliling tidak habis. Ia menggelar dagangannya di teras rumahnya yang sederhana.
"Saya jualan sayur sejak 1973, mulanya jalan kaki keliling kampung. Keliling jalan kaki, saya jalani sekitar 20 tahun," cerita Warsini kepada Tribun Jateng, 27 Agustus 2016.
Warsini merupakan satu di antara 898 calon jamaah haji asal Kudus.
Ia masuk Kloter 67 yang akan berangkat dari embarkasi Donohudan Boyolali tanggal 2 September mendatang.
Ia menyisihkan penghasilannya tiap hari untuk untuk ditabung selama hampir 10 tahun belakangan ini.
Selanjutnya, seiring perkembangan waktu, ia mampu membeli sepeda ontel. Dan beberapa tahun kemudian, ia ganti menggunakan sepeda motor untuk berkeliling menjajakan dagangannya.
"Hampir setahun belakangan, saya keliling menggunakan Tossa (sepeda motor niaga beroda tiga, red). Yang nyetir anak saya kelima, Edi Kuswanto, sedang saya duduk di belakang bersama sayuran dan dagangan lain," kata dia.
Diakui Warsini, keinginan untuk menunaikan ibadah haji mulai timbul sejak suaminya meninggal pada 2004 silam. Dengan tekad bulat, memasuki tahun 2007 ia mulai menyisihkan penghasilannya sehari-hari. "Dapatnya berapa ya separuhnya saya sisihkan, ditabung. Sisanya untuk makan sehari-hari," tutur ibu enam orang anak ini.
Tiga tahun berselang, tepatnya pada 2010, dengan didampingi anak sulungnya, Sukamto, Warsini secara resmi mendaftarkan diri untuk naik haji.
"Jadi 2010 daftar, dapat jatah berangkat 2016 ini," lanjut perempuan kelahiran 1947 itu.
Ditambahkan, selama ini ia tak pernah libur keliling berjualan sayur, kecuali sakit atau ada keperluan mendesak. Diakui, anak-anaknya sering mendesak agar ia tak berjualan tiap hari, mengingat usianya yang telah renta.
"Anak-anak sering nyuruh saya sering libur jualan, tapi saya gak mau. Saya bilang ke mereka, saya akan libur jualan saat mendekati hari pemberangkatan haji. Saya mau berangkat haji dengan uang yang saya kumpulkan sendiri, tak mau disumbang anak-anak," ujarnya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.