Laporan Wartawan Surya, Pipit Maulidiya

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Menyembelih sapi untuk kurban tidak sembarangan. Ada teknik khusus melakukannya supaya tidak menyakiti hewan tersebut.

Untuk itu, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) cabang Jatim 1, mengadakan pelatihan terhadap penyembelih kurban yang bertugas saat Hari Raya Idul Adha mendatang.

Muhammad Anam Al Arif, tampil sebagai pembicara. Di situ, ia memberi contoh bagaimana memperlakukan kurban sebelum disembelih.

Dengan media boneka dan tali rafia yang diberikan pada beberapa peserta, Anam menunjukkan, ada dua cara yang benar supaya hewan tidak stres dan kaget saat dijatuhkan.

"Menyambut Idul Adha 1437 H ini, kami mengajak takmir untuk memperlakukan hewan, secara hewani," ujarnya dengan nada bercanda, menirukan istilah memanusiakan manusia.

Perlakuan baik pada hewan, menurut dia, berdampak pada tekstur daging hewan kurban saat disembelih nantinya.

"Buat hewan senyaman mungkin, selama ini orang bingung cara menjatuhkan hewan. Padahal jika hewan dalam kondisi stres dagingnya menjadi tidak kenyal, karena dia memproduksi asam laktat," terangnya.

PDHI juga memberikan sejumlah kriteria hewan kurban yang sehat. Dari segi umur, perlakuannya,  pisau yang digunakan, dan bagian mana yang harus dipotong.

Ahmad Waras, salah satu peserta,  takmir Mushalla An Nur Wonocolo mengaku pelatihan ini adalah kali pertama diikutinya.

Laki-laki yang memakai kopiah hitam ini sempat kaget karena pelatihan yang diberikan sangat detail, tak seperti pelatihan penyembelihan kebanyakan.

"Seperti materi penyakit hewan. Saya baru tahu gatal-gatal usai menyembelih bisa dikarekanan tertular kutu hewan. Supaya tidak tertular juga disebutkan caranya, ini sangat penting," akunya.(*)