Kapolsek Tewah Bantah Anggotanya Lakukan Pemukulan
Dia mengatakan, sudah melakukan pemeriksaan terhadap anggotanya di Polsek Tewah sesaat ketika adanya laporan terkait pemukulan.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Banjarmasin Post, Faturahman
TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA - Tudingan melakukan pemukulan yang dilaporkan oleh dua pemuda asal Desa Tewah Kecamatan Tewah Kabupaten Gunungmas Kalimantan Tengah, yang diduga dilakukan oknum polisi Polsek Tewah yang dilaporkan ke Bidang Propam, dibantah Kapolsek Tewah, Junaldi, Rabu (31/8/2016).
Dia mengatakan, sudah melakukan pemeriksaan terhadap anggotanya di Polsek Tewah sesaat ketika adanya laporan terkait pemukulan.
Menurut Junaldi, dia bahkan dua kali melakukan pemeriksaan terhadap anggotanya di Mapolsek Tewah dan menegaskan agar anggotanya tersebut tidak berbohong saat diperiksa.
Namun semua anggotanya membantah ketika dituding melakukan penganiayaan terhadap dua pemuda tersebut, termasuk kabar yang menyebut sempat dilakukan penodongan.
"Anak buah saya malam itu memang sedang dinas, saat saya tanya mereka membantah melakukan pemukulan dan membawa tembakan, karena pistol sudah kami amankan sebelum kejadian itu," katanya
Sebelumnya, karena mengendarai sepeda motor belum cukup umur, kemudian menabrak pengendara sepeda motor dan lari dari tanggungjawab, dua pemuda asal Desa Tewah Kecamatan Tewah Kabupaten Gunungmas Kalimantan Tengah kemudian dikejar dan dihajar oleh dua orang yang diduga adalah oknum polisi.
Kedua oknum polisi diduga berasal dari PolsekTewah ini kemudian melakukan penganiayaan terhadap korban Jep(17) dan TR (17).
Minggu (28/8/2016) siang, keduanya melapor ke Bidpropam Polda Kalteng, terkait penganiayaan tersebut.
Keduanya, yang mengaku menjadi korban pemukulan oleh dua orang oknum anggota polisi dari Polsek Tewah, datang ke Bidpropam Polda Kalteng di dampingi sejumlah penasehat hukum.
Penganiayaan dilakukan, Jumat (19/8/2016) malam, sesaat setelah kendaraan yang dinaiki oleh tiga orang yakni Jep (17) dan TR (17) serta Ri (17) mereka menabrak seorang warga di Tewah.
"Kami kabur, karena kami melihat orang yang tertabrak sepeda motor kami tidak membuat pengendaranya luka," ujar TR.
Lebih lanjut dia mengaku bingung, kemudian, ada dua orang mengenakan pakaian preman yang tiba-tiba membuntuti dan menahan sepeda motornya setelah kendaraan berada jauh dari TKP laka-lantas.
Sempat terjadi kerjar-kejaran dua kendaraan saat itu, sehingga akhirnya kendaraan yang ditumpangi oleh pelapor terjatuh.
"Saat itulah terjadi penganiayaan tersebut yang belakangan saya baru tau bahwa mereka adalah polisi."katanya.
Terpisah, Kabid Humas Polda Kalteng, AKBP Pambudi Rahayu, saat dikonfirmasi, mengatakan, pihaknya akan memproses pelaporan yang dilakukukan oleh dua orang pelapor tersebut dan juga akan memproses kembali kejadian laka lantas yang dialami oleh pelapor termasuk jika ada pelanggaran dalam undang-undang ITE yang dilakukan oleh saudara pelapor yang menulis status di jejaring sosial. (*)