Laporan Wartawan Surya, Rahardian Bagus P

TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Anak SD jago bermain gitar sudah biasa. Begitu juga dengan anak SD yang jago bermain wayang (ndalang) juga banyak dan sudah biasa.

Namun, bagaimana jika anak SD jago mendalang, sekaligus bermain gitar dan juga DJ sebagai pengiring musiknya? 

Tiga kesenian tersebut digabungkan menjadi seni pertunjukan yang unik dan menarik.

Keterampilan itu dikuasai Prabu Dylan Jacobuwono Nugroho, bocah kelahiran 5 Mei 2006, Kota Madiun.

Berkat ketrampilannya mendalang, sambil bermain gitar dan musik elektronik, Prabu Dylan mendapatkan julukan Dalang Metal.

Bakat seninya berasal dari ayahnya yang juga seorang musisi sekaligus kolektor gitar bernama Arief Sulistyo Eko Saputro.

"Dulu belajar gitar dari Papa, waktu umur 6 tahun. Kalau nge-DJ belajar otodidak, lihat di YouTube," katanya saat ditemui di rumahnya di Jalan Marsikarya no 2, Kelurahan Manisrejo, Taman, Madiun, Senin (12/9/2016).

Pelajar yang duduk di bangku kelas VI di MIN 1 Manisrejo ini menuturkan, kemampuannya mendalang, dia pelajari dari seorang dalang dari sanggar kesenian wayang di RRI Madiun, Ki Supriyanto.

Prabu mengatakan, sejak kelas III SD dirinya sudah tampil di berbagai tempat di Indonesia, bahkan dia sudah pernah diundang untuk tampil di Cilaxy Night Club, Hongkong.

Terakhir tampil di acara Pesona Senggigi International Jazz and World Music Festival, Agustus lalu, di Pantai Senggigi, Lombok.

Anak pertama dari dua bersaudara ini juga telah memiliki split album bernama The Fear of Living berkolaborasi dengan band braliran musik underground asal Perancis, Disposible Heroes.

Album cerita wayang diringi musik metal dan elektronik itu berisi tiga fragmen cerita wayang kuno.

Tiga fragmen itu, di antaranya Minongko Wiwitaning carito, The Demon Inside, The Dragon and The Angel.