Mestinya Jokowi yang Resmikan Pasar Kebon Bawang, Ini Alasan Ahok
Pasar modern tersebut merupakan sumbangan dari BUMN PT Wijaya Karaya.
Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meresmikan Pasar Kebon Bawang, Jakarta Utara, Selasa (13/9/2016).
Pasar modern tersebut merupakan sumbangan dari BUMN PT Wijaya Karaya, dan merupakan pasar keempat yang diresmikannya.
Meskipun terlambat dalam penyelesaian pembangunan dan peresmiannya, pasar tersebut diharapkan bisa berguna untuk masyarakat banyak.
"Jadi ini istilahnya kontribusi tambahan sukarela, ini keterlambatan. Harusnya yang meresmikan ini Pak Jokowi dulu," kata Ahok.
Dalam peresmian tersebut Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan mencari lahan kosong di Jakarta semakin sulit. Karenanya, lahan yang ada harus dimanfaatkan semaksimal mungkin.
"Maunya kami pasar itu enggak boleh satu lantai, bila perlu pasar itu di atasnya ada rusun. Kalau enggak ada, minimal dua lantai, tiga lantai. Bila perlu pasang eskalator atau lift barang," tambahnya.
Pasar Kebon Bawang, memiliki luas lahan 3.081 meter persegi, serta luas bangunan 2.806 meter persegi, dan berkapasitas 126 tempat usaha/kios/lapak.
Setelah diresmikan, nantinya pasar tersebut akan dikelola Badan Usaha Milik Daerah PD Pasar Jaya.
Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan, akan ada sepuluh pasar yang dibangun oleh PD Pasar Jaya, hingga akhir 2016 mendatang.
"Untuk 2017 ada 20 pasar rakyat. Pasar diharapkan dapat memperbaiki ekonomi kerakyatan dan memperdayakan ekonomi keluarga," tutup Arief.(*)