Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat, lumpuh, Senin (19/9/2016).

Penyebabnya, Jalan Patra di Kelurahan Duri Kepa, Kecamatan Kebon Jeruk, banjir siang tadi. Akibatnya, arus kendaraan dari Tanjung Duren menuju Kebon Jeruk via Jalan Patra terputus. 

Aktivitas bisnis di kawasan tersebut pun terganggu. Sebab, kemacetan mengular di seluruh jalan di Tanjung Duren. 

Di Jalan Tanjung Duren Raya, mobil memenuhi seluruh jalan, sampai motor mesti naik ke trotoar untuk melintas. Begitu juga di Jalan Lontar Raya. Antrean memanjang dengan gerakan mobil perlahan. 

Kemudian arus kendaraan seluruh jalan menuju Jalan Tanjung‎ Duren Raya pun tersendat dan macet. Bahkan beberapa sopir metromini sampai memilih mematikan mesin mobil dan turun. 

Beberapa pemilik toko bangunan mengaku kesulitan mengirim pesanan barang akibat macet panjang itu.

Bahkan ada pula yang meminta ke kliennya agar memundurkan waktu pengiriman, sampai kemacetan mencair. 

Sedangkan, sebuah toko spesialis pembuatan jok , Masterpiece pun ikut terganggu akibat kemacetan itu.

Marketingnya,Lia Avali (36), mengatakan, dia sebenarnya ada janji dengan beberapa klien, hari ini.  

"Ada yang mau ambil jok dan order. Tapi banyak yang membatalkan karena terlalu macet," kata Lia ditemui Wartakotalive.com di kantornya, sore tadi.  

Bahkan, salah satu kliennya yang memilih tetap datang harus rela kena macet sampai tiga jam hanya untuk menyusuri Jalan Tanjung Duren Raya.

"Klien itu dari jam 10.00 masuk Tanjung Duren. Tapi baru sampai ke toko jam 13.00 tadi," kata Lia.

Selain itu, Lia pun memilih‎ menunda mengambil salah satu pesanan dari klien. "Harusnya tadi kita ambil mobil klien ke Tomang. Mau dibuatkan jok. Tapi karena macet begini, ditunda besok saja," ucap Lia. 

Jalan Patra di Kelurahan Duri Kepa mulai tergenang pukul ‎12.00 tadi siang. Saat hujan deras melanda kawasan Jakarta Barat. 

Sampai sore ini, petugas dari Sudin Tata Air Pemkot Jakarta Barat sudah menghabiskan 60 liter solar untuk menjalankan 3 mesin pompa portable di sana. Tetapi air belum juga surut. 

Sementara itu, lokasi banjir kini jadi tempat bermain anak-anak. Beberapa mobil pun masih tetap ada yang nekad melintas dengan laju perlahan.(*)‎