Risalah Istiqlal, Upaya Para Tokoh Ini Supaya Ahok Tak Dipilih di Pilkada DKI Jakarta 2017
Risalah itu diumumkan setelah melangsungkan kegiatan "Tausyiah dan Doa untuk Gubernur DKI Muslim" di Masjid Istiqlal.
Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lendy Ramadhan dan Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para tokoh Islam dan tokoh nasional penentang Gubernur Ahok mengeluarkan sembilan butir Risalah Istiqlal.
Risalah itu diumumkan setelah melangsungkan kegiatan "Tausyiah dan Doa untuk Gubernur DKI Muslim" di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu (18/9/2016).
Beberapa tokoh yang hadir, yakni Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Didin Hafidhuddin, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais, Ketua Umum FPI Habib Rizieq Shihab, Sekretaris Jenderal Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Ustaz Bachtiar Nasir.
"Kami akan membacakan risalah istiqlal bersama saya, Profesor Didin, dan Pak Hidayat Nur Wahid," ujar Bachtiar di ruang VIP. Berikut butir-butirnya:
1. Kepada seluruh umat Islam merapatkan barisan untuk memenangkan pemimpin muslim yang lebih baik.
2. Diserukan kepada partai pro rakyat agar berupaya maksimal untuk menyepakati satu calon pasangan calon gubernur muslim.
3. Diserukan kepada seluruh umat Islam untuk beramai-ramai menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
4. Diserukan kepada seluruh umat Islam untuk berpegang kukuh kepada agamanya dengan hanya memilih calon muslim, dan haram memilih non muslim dan haram pula golput.
5. Diserukan kepada kaum muslimin untuk menolak melawan dan melaporkan segala bentuk suap baik itu berbentuk money politic maupun serangan fajar.
6. Pentingnya partai politik pro rakyat untuk memaksimalkan daya yang mereka miliki, serta melibatkan seluruh potensi atau elemen umat untuk memenangkan pasangan cagub cawagub yang disepakati umat.
7. Mengokohkan ukhuwah dan mewaspadai segala bentuk fitnah dan adu domba yang ditujukan kepada calon yang diusung oleh umat.
8. Mengingatkan seluruh pengurus KPUD DKI RT/RW yang ditugaskan sebagai KPPS untuk mengawal dan mengawasi jalannya Pilkada, agar terwujud Pilkada DKI yang jujur dan adil.
9. Mengimbau kepada partai yang mendukung calon non-muslim untuk mencabut dukungannya. Apabila tidak mengindahkan imbauan ini, maka diserukan kepada umat untuk tidak memilih partai tersebut.
"Ini sembilan butir, dan terus terang kami belum bisa menyebutkan siapa calon yang kami usung untuk saat ini," ucap Bachtiar.
Sebagaimana diketahui, beberapa tokoh tersebut sering mengkritisi kebijakan dan sifat kasar Gubernur Ahok dalam mengelola DKI Jakarta.(*)