Reaksi Ganjar Pranowo saat Pergoki Ada Pungli di Samsat Magelang
Ganjar mengaku kecewa masih adanya pungutan liar (pungli). Ia mengakui praktik tersebut sudah ada sejak lama ada.
Penulis: Muh Radlis
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memergoki seorang warga yang memberikan uang Rp 50 ribu kepada petugas, Rabu (5/10/2016).
Itu terjadi saat sang gubernur melakukan inspeksi mendadak ke kantor Samsat Kota Magelang.
Ia melihat dengan mata kepala sendiri warga memberi uang Rp 50 ribu untuk cek fisik kendaraan.
Tanpa tedeng aling-aling, Ganjar seperti menunjukkan kemarahanya. Saat itu juga, ia langsung mengajak warga tersebut menunjukkan di mana dan kepada siapa memberikan uang.
Sampai di ruangan yang dimaksud, sejumlah petugas Samsat kaget melihat kedatangan Ganjar.
"Siap Pak, siap Pak," ujar seorang polisi bergegas berdiri menemui Ganjar.
Sebelumnya Ganjar juga tampak memilih jalan lain yang dia inginkan, daripada yang ditunjukkan oleh petugas.
Ganjar langsung memastikan kepada petugas itu apakah benar menerima uang dari pembayar pajak.
"Siap Pak. Siap Pak," kata polisi itu sambil mengembalikan uang Rp 50 ribu kepada si pembayar pajak yang sudah tampak tua.
"Saya tadi cek fisik kemudian diberi kartu (formulir). Petugasnya bilang biayanya Rp 50 ribu, tapi tidak ada kuitansinya. Saya tahu kalau gratis, tapi diminta, ya tetap bayar," kata Sugiharto (61) warga yang memberi uang Rp 50 ribu kepada petugas.
"Ini hanya salah paham kok pak, kita tidak minta," ujar petugas kepolisian kepada Ganjar.
Sementara, Sugiharto, pada wartawan mengungkapkan, bahwa awalnya ia sedang mengurus cek fisik.
Fakatanya, tidak hanya Sugiharto yang dimintai uang. Banyak warga lain yang sedang mengurus layananan administrasi di Samsat yang sama juga dimintai uang.
Ganjar mengaku kecewa masih adanya pungutan liar (pungli). Ia mengakui praktik tersebut sudah ada sejak lama ada. Bahkan, ia hampir tiap hari menerima laporan tentang pungli melalui Twitter.
"Kejadiannya kan bukan hanya sekarang, tapi sudah dari dulu," ujarnya.
"Saya tak ingin menjadikan geger genjik, tapi ini faktanya ada dan kita akan memperbaiki," sambung Ganjar.(*)