Peringatan Hari Santri di Kabupaten Banjar
Lewat penampilan pencak silat yang dibawakannya, Syukur seolah tak sedikit pun menampakkan rasa ragu ketika mengeluarkan berbagai jurusnya.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Abdul Ghanie
TRIBUNNEWS.COM, MARTAPURA - Muhammad Syukur siswa SMP Ponpes Darussalam nampak percaya diri tampil di hadapan Bupati Banjar, KH Khalilurrahman beserta tamu undangan lainnya, Kamis (20/10/2016).
Lewat penampilan pencak silat yang dibawakannya, Syukur seolah tak sedikit pun menampakkan rasa ragu ketika mengeluarkan berbagai jurusnya.
Pukulan, tebasan, hingga tendangan, ia peragakan penuh percaya diri di hadapan Bupati Banjar, KH Khalilurrahman beserta tamu undangan dan penonton lainnya.
Meski sempat mendapatkan sorakan beberapa penonton terlebih mengingat jurusnya mengarah persis di hadapan orang nomor satu di Kabupaten Banjar.
Namun Syukur sedikit pun tak menanggapi hal itu. Hal serupa juga dilakukan enam pesilat Pagar Nusa lainnya.
Bahkan yang cukup menyita perhatian penonton, yakni ketika penampilan dua perempuan sedang berduel menggunakan sebilah parang.
Lewat jurus yang seolah sudah dikuasainya. Hingga pesilat yang semula menggunakan parang, tiba-tiba mampu dikalahkan lawannya.
Tak cukup hanya sampai di situ, aksi kedua kembali berlanjut saat salah seorang pesilat menggunakan sebilah toya.
Semula aksi keterampilannya memainkan toya memang sempat menyedot perhatian penonton.
Hanya saja lantaran lokasi duelnya yang saat itu terlalu sempit. Sehingga tanpa disadarinya ternyata ujung toya mengenai pesilat lainnya.
Beruntung hal itu tak menimbulkan cedera berarti kepada pria yang belakangan itu diketahui, Syukur.
Melainkan hanya bekas lebam yang nampak kemerah-merahan di sekitar wajah sebelah kirinya.
Hingga tepuk tangan penonton pun terdengar riuh menyusul selesainya penampilan mereka sore itu.
Adapun aksi tujuh pesilat Pagar Nusa tersebut tidak lain merupakan salah satu rangkaian acara pada peringatan Hari Santri.
Bertemakan Serambi Mekkah bangkit bersama santri, kegiatan tersebut melibatkan seluruh santri dan santriwati se Kabupaten Banjar.
Ketua Pelaksana Hari Santri, Nuryadi, mengatakan dilaksanakannya peringatan tersebut tidak lain menyusul keluarnya surat keputusan presiden nomor 22 tahun 2015 tentang penetapan Hari Santri yang jatuh pada 22 Oktober.
Mengingat banyaknya ulama, kiyai, dan santri pada zaman dahulu terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, sehingga Presiden pun menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri.
"Berbicara mengenai santri tentu tidak lepas dengan ponpes, berbicara ponpes tentu juga tidak lepas dengan organisasi NU. Maka dari itu, lewat peringatan ini diharapkan seluruh santri dapat mengisinya dengan kegiatan positif, " jelasnya.
Turut hadir dalam pembukaan peringatan hari santri itu, Bupati Banjar, KH Khalilurrahman, Sekda Banjar, H Nasrunsyah, Ketua NU Kabupaten, Pimpinan Umum Banjarmasin Post, H Pangeran Gusti Rusdi Effendi, hingga Kepala SKPD Pemkab Banjar beserta tamu undangan lainnya. (*)