Indonesia Negara Asia Tenggara Pertama Terapkan Konvergensi IFRS
Indonesia bakal menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang bakal menerapkan konvergensi International Financial Reporting Standard (IFRS)
Penulis: M. Ismunadi
Editor: Prawira
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia bakal menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang bakal menerapkan konvergensi International Financial Reporting Standard (IFRS). Penerapan ini akan dimulai pada awal 2012 mendatang.
Demikian disampaikan Wakil Presiden Boediono saat membuka Forum Kebijakan Regional IFRS Ke-5 and Seminar Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) di Denpasar, Bali, Senin (23/5/2011). Boediono mengatakan konvergensi IFRS merupakan salah satu kesepakatan penting yang dicapai G20.
"Oleh karena itu Pemerintah memberikan penghargaan kepada Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), karena telah di garis depan dalam upaya untuk mempersiapkan pelaksanaan proses konvergensi IFRS di negeri ini dalam dua tahun terakhir," ungkap Boediono dalam sambutannya.
Menyongsong penerapan konvergensi IFRS, Boediono menilai Forum Kebijakan Regional IFRS yang dibukanya sebagai sebuah forum penting. Sebab forum itu merupakan platform kunci bagi pembuat standar, pembuat kebijakan, regulator dan stakeholder lainnya di wilayah Asia-Oseania untuk membahas isu-isu terkait mengenai peran pelaporan keuangan dan konsekuensi untuk kebijakan pemerintah dan praktek bisnis.
Dalam Forum Kebijakan Regional IFRS Ke-5, Boediono menyebutkan para pemangku kepentingan bisa mendiskusikan biaya dan manfaat, peluang dan tantangan yang terkait dengan adopsi standar pelaporan global. Delegasi yang mewakili lembaga-lembaga dan organisasi dari berbagai negara bisa berbagi pengalaman dan mendiskusikan isu-isu umum.
"Perbedaan dalam ekonomi, hukum kondisi dan peraturan, sumber daya manusia yang tersedia, dan aspek-aspek lain telah menyebabkan perbedaan dalam cara masing-masing negara mendekati masalah. Tapi ada juga mungkin kesamaan yang berlaku bagi semua," tuturnya.
"Kesempatan untuk membandingkan, untuk berbagi dan untuk benchmark pengalaman yang kaya dari berbagai negara hanya akan menguntungkan kita semua," tegas Boediono.